Connect with us

Lingkungan

BNI Sekuritas Optimis Pertumbuhan Ekonomi Hijau Indonesia

Direktur Utama PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) Agung Prabowo/Foto: Istimewa

GlobalReview-Jakarta-Pemerintah telah berupaya untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan selama satu dekade terakhir, termasuk penetapan kelompok sektor sebagai upaya untuk mencapai tujuan pertumbuhan hijau, sesuai dengan kerangka acuan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Keberhasilan implementasi model pertumbuhan ekonomi hijau sangat bergantung pada sektor-sektor ekonomi yang berperan dalam menciptakan perubahan positif. Hal ini memerlukan kerja sama antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk menciptakan ekonomi yang berkelanjutan dan lingkungan yang sehat.

Baca Juga : Sold Out Kurang dari 2 Jam, Ini Ternyata Keunggulan Crystal Boulevard Signature Commercial Summarecon Bekasi

Hadir sebagai salah satu panelis dalam diskusi berjudul “Seeing Green: Where Are All of Indonesia’s Green Economy Projects?” pada gelaran BNI Investor Daily Summit 2023 yang berlangsung 24-25/10/23 di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Direktur Utama PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) Agung Prabowo mengatakan sektor-sektor sasaran untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hijau diantaranya adalah energi dan industri ekstraksi, industri manufaktur, konektivitas, sumber daya alam terbarukan, dan pasar berbasis modal alam yang baru.

Baca Juga : Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF), Bukti Transisi Energi Industri Aviasi

Diskusi “Seeing Green: Where Are All of Indonesia’s Green Economy Projects?” bertujuan untuk menjelaskan dan menggali lebih dalam konsep ekonomi hijau, peran sektor swasta dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, serta langkah-langkah yang diperlukan untuk mendorong inisiatif ekonomi hijau di Indonesia.

“Beberapa kerangka kebijakan lintas sektor yang sudah ada dalam menunjang pertumbuhan ekonomi hijau yaitu insentif untuk upaya menuju pertumbuhan hijau, integrasi aspek sosial dan lingkungan dalam kebijakan, penguatan kapasitas dan tata kelola, penerapan proses penilaian pertumbuhan hijau, serta penggunaan Key Performance Indicators (KPI) dalam melacak dan mengukur implementasi pertumbuhan ekonomi hijau,”jelas Agung.

Baca Juga : PT Rifan Financindo Hingga September 2023 Bukukan Volume Transaksi 530,117 Lot

Kebijakan lintas sektor tersebut kata Agung kemudian dapat menjadi tumpuan untuk melaksanakan implementasi pertumbuhan ekonomi hijau. Misalnya, pada sektor sasaran seperti energi dan industri ekstraksi, diberikan insentif untuk mengakses solusi energi bersih. Selain itu, langkah hilirisasi sektor tambang dilakukan dengan tujuan inklusivitas sosial. Kemudian Pemerintah merangkul industri pemrosesan limbah sebagai industri baru, serta industri solusi energi bersih seperti Electric Vehicle (EV) dan baterai yang menciptakan peluang baru dalam sektor manufaktur.*

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Lingkungan