GlobalReview-Tangerang – Tak kurang dari 50 peserta Program Pemagangan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Tahun 2025 menjalani praktik kerja di Kantor Pusat AirNav Indonesia. Sedianya para peserta magang yang merupakan lulusan baru sejumlah perguruan tinggi di Indonesia tersebut, akan mendukung pelaksanaan Program Transformasi Digital yang tengah dijalankan AirNav Indonesia.
Direktur SDM dan Umum AirNav Indonesia Didiet KS Radityo, saat memberikan pengarahan kepada peserta MagangHub di Kantor Pusat Airnav Indonesia, Jumat, 24 Oktober 2025, menjelaskan bahwa Program MagangHub Kemnaker adalah platform magang nasional khusus yang disiapkan Pemerintah bagi lulusan baru atau fresh graduate dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Didiet menegaskan, seluruh peserta magang tersebut tidak serta merta diserahkan kepada AirNav Indonesia oleh Kemnaker selaku pemilik Program MagangHub tanpa melalui proses seleksi. Hanya peserta yang dinyatakan lolos kualifikasi yang berhak untuk menjalankan pemagangan.
”Jadi, ada koordinasi sebelumnya antara kami dengan Kemnaker untuk menentukan kualifikasi pendidikan apa yang kami butuhkan. Kebetulan, saat ini AirNav sedang melaksanakan proses Transformasi Digital, maka hanya para peserta yang memiliki background atau kualifikasi teknologi informatika yang kami terima,” jelasnya, Jumat (24/10/25).
Untuk diketahui, proses Transformasi Digital yang diprogramkan AirNav Indonesia sebagaimana dijelaskan, antara lain meliputi Manajemen Tata Kelola TI Terintegrasi, Pengelolaan Portfolio TI Terstruktur, Peningkatan Kapabilitas dan Budaya Literasi TI, Manajemen Layanan IT-OT dan Manajemen Aset, Manajemen dan Tata Kelola Data, serta program Penguatan Data dan Analitik.
Baca juga: PLN dan J&F S.A Brasil Teken MoU di Depan Dua Presiden, Sepakat Kembangkan PLTA di Indonesia
Selain itu Airnav Indonesia juga menyiapkan program berbasis teknologi lainnya utuk mendukung kegiatan operasional layanan navigasi. Program-program tersebut meliputi Modernisasi Pelayanan Navigasi Udara Indonesia, Peningkatan Layanan Navigasi Penerbangan, Peningkatan Aplikasi Perusahaan, Optimalisasi Manajemen Informasi dan Jaringan, Penguatan Disaster Recovery, Tata Kelola dan Manajemen Risiko Siber, Manajemen Posture & Vulnerability, Proteksi Akses dan Informasi, Proteksi System Network & Endpoint, Pemantauan Keamanan dan Incident Responses, Pengembangan Pendapatan Bisnis Baru, serta Penerapan Green Ecosystem.
“Melalui program magang ini, nantinya peserta akan belajar bagaimana teknologi menjadi fondasi penting bagi keselamatan dan efisiensi layanan navigasi penerbangan. Pastinya, kami optimistis, para peserta akan mendapatkan pengalaman yang cukup berharga, yaitu turut kontribusi terhadap upaya AirNav Indonesia dalam melaksanakan proses transformasi digital,” tambah Didiet.
Baca juga: Kemenhub Berkomitmen Wujudkan Transportasi Rendah Karbon di Indonesia
Ditegaskannya, kegiatan pemagangan bukan sekadar kegiatan sosial, tetapi merupakan wujud nyata tanggung jawab sosial perusahaan (TJSL) di bidang ketenagakerjaan dan pendidikan. Melalui program ini, AirNav Indonesia berperan sebagai tempat belajar, pembimbing, sekaligus penggerak peningkatan kompetensi tenaga kerja nasional, khususnya di sektor navigasi penerbangan.
Sebagaimana diketahui, program ini termasuk pelatihan kerja yang dilaksanakan di industri di bawah pendampingan, bimbingan, dan/atau pengawasan mentor. Program pemagangan ini terbuka untuk semua sektor seperti food & beverages, industri kreatif & digital, hingga pariwisata. Kemudian para peserta terpilih tersebut adalah para lulusan yang melakukan pendaftaran melalui situs resmi www.maganghub.kemnaker.go.id serta platform SIAPkerja Kemnaker di www.siapkerja.kemnaker.go.id.
Selama proses pemangangan, para peserta Program MagangHub akan mendapatkan uang saku bulanan yang akan dibayarkan langsung oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
”Melalui program praktik kerja ini, kami berharap peserta magang tidak hanya belajar aspek teknis, tetapi juga memahami bagaimana teknologi berperan langsung dalam menjaga keselamatan dan kelancaran penerbangan di langit Indonesia,” pungkas Didiet.*












