Connect with us

Uncategorized

78% Anak Muda Nyatakan Tak Paham Produk Investasi

Peluncuran OCBC NISP Financial Fitness Index 2022/Photo : Istimewa

GlobalReview-Jakarta- Untuk mendukung masyarakat Indonesia menuju #FinanciallyFit, Bank OCBC NISP meluncurkan OCBC NISP Financial Fitness Index 2022,  riset tahunan hasil kolaborasi dengan NielsenIQ yang mengambarkan kondisi kesehatan finansial generasi muda Indonesia dengan melihat sikap dan perilaku dalam pengelolaan finansial mereka.  Hasil dari Financial Fitness Index 2022 menunjukkan 42% generasi muda Indonesia merasa percaya diri bahwa perencanaan finansial mereka saat ini akan memberikan kesuksesan finansial di masa depan. Sayangnya, terdapat perbedaan antara apa yang mereka pikirkan denganapa yang sebenarnya dilakukan.

Hal tersebut dibuktikan dengan 80% dari mereka tidak melakukan pencatatan anggaran, dan hanya 26% yang memiliki dana darurat. Bahkan, hanya 9% dari generasi muda yang telah memiliki produk investasi seperti reksadana, saham, dan tabungan berjangka.Tambahan lagi, hanya 17% yang sudah memiliki pendapatan pasif, 8% yang menggunakan uang sesuai anggaran dan hanya 22% yang benar-benar paham mengenai produk investasi yang mereka miliki.

Retail Proposition Division Head Bank OCBC NISP,  Chinni Yanti Tjhin, mengatakan sedikitnya generasi muda yang menabung dan berinvestasi secara terstruktur merupakan kondisi yang mengkhawatirkan, sebab memiliki kesadaran saja tidak cukup untuk mencapai aspirasi keuangan. “Di usia produktif, saatnya kita memikirkan bagaimana agar uang bekerja untuk diri kita (how money can works for us). Salah satu caranya adalah dengan segera mengambil sikap dengan mulai mengubah cara menabung dan berinvestasi sehingga kita dapat mewujudkan hal yang diimpikan dalam 5-10 tahun ke depan, seperti membeli rumah dan memberikan pendidikan yang terbaik untuk anak,”kata Chinni Yanti.

Financial Fitness Index 2022 menunjukkan bahwa skor Financial Fitness Indonesia naik menjadi 40.06 di tahun 2022, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 37.72. Meskipun demikian, sebanyak 76% masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan keuangan yang perlu dibenahi, seperti mengeluarkan uang demi mengikuti gaya hidup teman.

Director Consumer Insights di NielsenIQ Indonesia, Inggit Primadevi, menambahkan bahwa anak muda yang memiliki produk investasi seperti reksadana, saham, cryptocurrency, bertambah menjadi 9% di tahun ini, namun sayangnya secara umum, 78% menyatakan mereka tidak sepenuhnya memahami resiko dan manfaat dari produk investasi. Mereka cenderung berinvestasi karena mengikuti tren di masyarakat dan menganggap investasi adalah cara cepat untuk mendapatkan keuntungan yang besar.” “Konsep transformasi menabung dan investasi tidak sekadar menyimpan uang, tetapi bagaimana kita mendapatkan imbal hasil yang lebih optimal melalui pemilihan produk yang sesuai dengan pengetahuan (risk appetite), profil risiko, dan jangka waktu investasi. Tentunya, tanpa terlupakan, kita juga perlu mempertimbangkan keabsahan lembaga keuangan yang harus diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ungkap Chinni.

Seiring dengan menjelang momen kemerdekaan Indonesia yang ke-77, Bank OCBC NISP mengajak seluruh masyarakat Indonesia khususnya generasi muda saat ini untuk #BangkitSehatFinansial dengan menerapkan cara menabung dengan tepat. Sehingga, tidak hanya sekadar melihat dan mengejar jumlah keuntungan secara instan. Namun mulai menerapkan transformasi cara menabung dengan mendiversifikasikan uang mereka ke beberapa instrumen keuangan, seperti membagi tabungan dengan deposito, tabungan berjangka, dan reksadana harian,” tambah Chinni.*

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Uncategorized