GlobalReview-Jakarta-Di tengah meningkatnya konektivitas dan kompleksitas sistem Operational Technology (OT), banyak perusahaan yang masih mengandalkan solusi keamanan jaringan (network access) secara silo. Alih-alih mengamankan, penggunaan infrastruktur semacam itu justru berisiko membuka celah bagi serangan siber yang dapat mengganggu operasional.
Baca juga:Summarecon Pangkas Modal Anak Usaha Perseroan Berjumlah Rp30 Miliar
Maka dari itu, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) menawarkan dua solusi sekaligus, yakni Fortinet SASE dan Fortinet OT Security, untuk pasar Indonesia. Solusi-solusi yang dikembangkan oleh Fortinet, perusahaan multinasional asal Amerika Serikat, ini dirancang untuk memperkuat sistem pertahanan di era konvergensi IT dan OT, sekaligus menyederhanakan pengelolaan jaringan secara menyeluruh.
Baca juga:Mendapat Mandat, Kemenkes Kawal Sistem Program Prioritas MBG
Terkait hal tersebut Section Head Network Presales Multipolar Technology, Adi Anggara dikutip Redaksi, Jumat, 3/10/25 mengatakan bahwa pendekatan terpadu menjadi kunci dalam menghadapi ancaman siber modern.
“Transformasi digital membuat perangkat OT semakin terhubung ke jaringan IT, menciptakan kebutuhan akan platform keamanan yang tidak hanya kuat, tapi juga fleksibel dan mudah dikelola,”kata Adi dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema “Securing the Future of OT & Network Access with Fortinet Unified Cybersecurity” yang diselenggarakan Multipolar Technology, Fortinet dan Synnex Metrodata Indonesia di Discovery SCBD, Jakarta, Selasa, (23/9/25).
Adi menyatakan Fortinet SASE (Security Access Service Edge) menggabungkan berbagai komponen keamanan seperti Secure Internet Access, Secure Private Access, dan proteksi aplikasi (Software as a Service/SaaS) dalam satu platform cloud-delivered.
“Solusi ini memungkinkan perusahaan dengan banyak cabang dan pekerja hybrid untuk menerapkan Zero Trust Network Access (ZTNA) secara konsisten,” jelas Adi.
Baca juga:Rossi Apresiasi Pertamina: Dari Mandalika ke Dunia, Bawa Semangat Talenta Muda
Dengan integrasi SD-WAN, Secure Web Gateway (SWG), Cloud Access Security Broker (CASB), Firewall-as-a-Service (FaaS), dan ZTNA, Fortinet SASE menyederhanakan pengelolaan jaringan sekaligus meningkatkan efisiensi operasional.
“Bagi perusahaan manufaktur, ini berarti akses aman ke aplikasi bisnis dari pabrik, kantor pusat, hingga tenaga kerja lapangan–tanpa perlu routing ke data center pusat,” ungkap Adi.
Baca juga:Aksi Viko Jalan Kaki ke Mekkah, Disambut Ramah Masyarakat Thailand
Sementara itu, Fortinet OT Security menawarkan perlindungan khusus untuk lingkungan OT. Dengan prinsip Zero Trust, solusi ini mengatur koneksi antar-perangkat OT maupun akses vendor secara ketat, serta memisahkan zona OT dari IT dan antar-line-up produksi untuk mencegah penyebaran serangan.
Fitur FortiGuard-nya menyediakan Intrusion Prevention System (IPS) yang dirancang khusus untuk protokol industri, membantu perusahaan mencegah downtime, melindungi data produksi, desain, dan sistem kontrol mesin. Bagi sektor manufaktur, ini bukan sekadar perlindungan digital–melainkan jaminan keberlangsungan bisnis.
“Downtime akibat serangan siber bisa berdampak besar pada produktivitas dan reputasi. Dengan pendekatan terpadu dari Fortinet, perusahaan dapat membangun sistem pertahanan yang adaptif dan berkelanjutan,” tambah Adi.
Multipolar Technology telah mencapai level expert dan mendapatkan pengakuian dari Fortinet sebagai partner lokal yang dapat diandalkan.
Baca juga:Amicus Curiae Para Guru Besar Terkait Gugatan Permendikti No 63/2025
“Jadi, jika ingin merasakan manfaat dari penggunaan solusi Fortinet SASE dan Fortinet OT Security, hubungi kami, tim kami siap membantu,” pungkas Adi.*