Connect with us

Highlight

Ada Pasar Lokal di tengah Urban Forest

Pemilik brand berinteraksi dengan konsumen di pasar lokal/Foto: Istimewa

GlobalReview-Jakarta-Ku Ka (platform yang didedikasikan khusus produk lokal) kembali menyelenggarakan The Local Market, pasar berbasis komunitas bertema Holiday Market di Urban Forest Cipete pada tanggal 18-20 November 2022. Pasar ini dibuka untuk umum dari pukul 10.00 -20.00 WIB.

Sekitar lima puluh produk lokal dari seluruh Indonesia dan terbagi ke dalam tiga kategori (Fashion & Accessories, Healthy Snacks & Traditional Drinks, Essentials) yang sudah melalui proses kurasi akan meramaikan pasar ramah lingkungan ini.

Titonius Karto, Founder of Ku Ka dan The Local Market mengatakan, di pasar ini pengunjung akan langsung bisa bertemu dengan Pemilik Brand, pengunjung tidak akan bertemu dengan Sales Promotion Boys/Girls melainkan bertemu langsung dengan para pemilik dan pembuat produk.

“Beberapa tahun konsisten memasarkan produk lokal, kami belajar bahwa kegiatan produk lokal Indonesia berada pada proses dan cerita dibaliknya. Kedua hal ini bisa akan bisa tersampaikan dengan baik oleh para pemilik dan pembuatnya langsung untuk itu pendekatan kami lebih mengarah kepada showcase local brand dibandingkan bazar jual-beli.” kata Titonius Karto dalam siaran pers yang diterima redaksi.

Titonius Karto mengatakan di pasar ini semua mengikuti aturan pemerintah dan berkomitmen untuk go green dengan tidak menggunakan pembungkus plastik. “Tidak menggunakan pembungkus, sedotan dan materi berbahan plastik atau sejenisnya merupakan ketentuan umum yang tertulis untuk para tenan kami. Kami konsisten untuk menjadi acara yang bertanggung jawab dalam setiap pelaksanaannya, termasuk tidak berkontribusi pada peningkatan sampah plastik.” ujar Titonius Karto.

Titonius Karto mengungkapkan bahwa pengunjung tak hanya warga lokal tetapi juga ada pengunjung ekspatriat. “Hal ini berkaitan dengan poin kami sebelumnya, bahwa kekuatan produk lokal berada pada proses dan cerita dibalik pembuatan produk. Lima tahun berjalan dengan jumlah pengunjung 1.000-9.000 selama tiga hari, kami mempelajari bagaimana para ekspat begitu tertarik dengan produk-produk lokal berkualitas tinggi, proses pembuatannya dan cerita yang dimiliki para pembuatnya yang tidak mereka temui di negaranya. Melalui ini juga kami berharap mereka dapat membawa cerita ini ke negara asal dan tentu saja warga Indonesia perlahan turut bangga akan produk buatan negeri ini, ” tutup Titonius Karto. *

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Highlight