GlobalReview-Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) menyelenggarakan Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 di JCC Jakarta Indonesia, dan dibuka Presiden Joko Widodo, Kamis, 5/9/24. Dalam ajang IISF 2024 ini juga diadakan sesi pleno, sesi tematik, dan meja bundar kepemimpinan serta Acara Warung Nusantara yang berlangsung sejak tanggal 5-6 September 2024 di Jakarta.
Baca Juga :BNI Resmikan Kantor Perwakilan di Sydney, Jadi Bank Asal Indonesia Pertama di Australia
Deputy Head of Permanent Committee for Planning and Evaluation of Watershed, Protected Forest and Mangrove Kadin Indonesia, Chintya Dian Astuti, mengatakan penyelenggaraan IISF 2024 menunjukan eksistensi bahwa Indonesia, yang diakui sebagai hotspots keanekaragaman hayati global, memiliki potensi signifikan untuk memimpin upaya aksi iklim. Hutan bakau dan lamun yang luas di negara ini berfungsi sebagai penyerap karbon penting. Ekosistem ini memainkan peran penting dalam memitigasi perubahan iklim. Dengan memfokuskan dalam restorasi dan perlindungan ekosistem karbon biru ini, Indonesia memiliki kesempatan untuk melindungi komunitas pesisirnya sambil memberikan kontribusi substansial untuk upaya penyerapan karbon global. Ekosistem karbon biru, khususnya, dapat menyerap karbon pada tingkat hingga sepuluh kali lebih tinggi daripada hutan darat. Hutan mangrove Indonesia mencakup 3,3 juta hektar dan mampu menyimpan 3,1 miliar ton karbon.
Chintya Dian Astuti, juga mengatakan sebagai bagian dari salah satu mata acara IISF 2024 di ajang IISF 2024 ini Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) mengadakan Talk Show bekerja sama dengan CarbonEthics, Earth Security, Earth Pledge dan Arunika Bumi Lestari meluncurkan program TERA (Take Environmental Regenerative Action), sebuah inisiatif terkoordinasi yang ditujukan untuk konservasi dan restorasi ekosistem mangrove di seluruh Indonesia, dengan Piloting Area di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Kemitraan strategis ini merupakan langkah signifikan untuk mengatasi perubahan iklim dengan berfokus pada restorasi ekosistem mangrove di berbagai lokasi di seluruh Indonesia. Inisiatif ini secara langsung selaras dengan IISF 2024, menekankan pentingnya memanfaatkan ekosistem karbon biru Indonesia yang kaya untuk mendorong pembangunan berkelanjutan, meningkatkan ketahanan iklim, dan memposisikan Indonesia sebagai pemimpin global dalam pengelolaan lingkungan.
Baca Juga :Stasiun Tegalluar Summarecon, Nama Baru Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Bandung
Talk Show berlangsung pada Jumat, 6 September 2024, dipandu oleh Moderator Olla Levina (Miss Planet Indonesia 2024) dengan narasumber selain Chintya Dian Astuti, ada Chief Executive Officer CarbonEthics, Bimo Soewadji; Senior Partnership Manager Earth Security, Heru Prama Yuda; Founder Earth Pledge, Christopher Ginting dan Director Arunika Bumi Lestari, Erdonis Erdwan.
“TERA sudah mulai melakukan aksi restorasi dan perlindungan Mangrove nya sejak bulan Agustus 2024 dan melibatkan Generasi Muda (Gen Z) yang juga menjadi salah satu narasumber di acara ini, ikut peduli dalam aksinya serta menjadi inspirator buat anak-anak muda lainnya di Indonesia dan di luar negri seperti Singapore. Karenanya kami merasa perlu melakukan edukasi program ini kepada generasi muda agar aksi penyelamatan Bumi bisa sustain sampai anak cucu kita,” tutur Chintya.
Baca Juga :Launching E-Monev KI Pusat 2024: Ketaatan BP Dilaporkan ke Presiden
Para pemateri sepakat dengan apa yang dikatakan Kadin Indonesia, begitupun pakar yang hadir pada talk show tersebut, salah satunya adalah Pakar Gambut dan Mangrove Indonesia, Budi Wardana. “Saya setuju, mendukung dan akan mendampingi program yang bagus ini kedepan,”ujar Budi Wardana menanggapi apa yang disampaikan pemateridi acara itu.*