Yogyakarta (ANTARA) – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi yang terletak di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta ini meluncurkan awan panas guguran pada Selasa pagi (12/3).
BPPTKG melalui akun twitternya menyebutkan luncuran awan panas guguran itu terjadi pada pukul 04:56 WIB selama 150 detik dengan jarak luncur 1.500 meter yang mengarah ke Kali Gendol.
"Awan panas masih dalam jarak aman rekomendasi, masyarakat diimbau untuk tetap tenang," tulis BPPTKG.
Sementara itu, berdasarkan pengamatan guguran Gunung Merapi sejak Senin (11/3) pukul 18.00 WIB sampai Selasa (12/3) pukul 06.00 WIB, BPPTKG mencatat tujuh kali guguran lava ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter.
Hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau waspada, dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian, kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 KM dari puncak Gunung Merapi.
Sehubungan dengan kejadian guguran awan panas guguran dengan jarak luncurnya semakin jauh, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi, media sosial BPPTKG atau ke kantor BPPTKG.
Baca juga: "Ronda Merapi" dihidupkan lagi warga antisipasi guguran lava dan awan panas
Baca juga: Guguran awan panas kembali meluncur dari Gunung Merapi
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2019