GlobalReview-Jakarta – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan komitmen untuk melaksanakan dan mendukung Proyek Prioritas Nasional melalui pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan siap berkompetisi di masa yang akan dating. Hal tersebut terungkap dalam webinar yang digelar BKKBN dengan tema Manfaat ASI Eksklusif dalam Pencegahan Stunting pada Masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan.
Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Nopian Andusti, S.T, MT mengatakan komitmen BKKBN itu salah satunya diwujudkan melalui pembinaan kepada ibu-ibu hamil dan keluarga yang memiliki bayi di bawah usia dua tahun (baduta) untuk pencegahan dan percepatan penurunan stunting.
“Persoalan stunting bukan persoalan bangsa di masa sekarang saja, akan tetapi terkait masa depan kita semua karena anak-anak kita adalah generasi penerus mencapai visi Indonesia Emas tahun 2045,” kata Nopian, dalam keterangan tertulis, Rabu (24/8/2022).
- Baca Juga : demo-masak-atasi-stunting-di-atas-kapal-perang/
Menurut Nopian, penyebab dari stunting adalah rendahnya asupan gizi pada masa 1000 HPK yakni sejak janin hingga bayi umur 2 tahun dan terjadinya praktik pengasuhan yang kurang baik pada anak.
Stunting menurut Nopian, tidak bisa disembuhkan, akan tetapi bisa dicegah dengan perencanaan keluarga sejak awal hingga anak berusia 2 tahun.
“Masa depan dan masa kini harus diandalkan pada sumber daya dengan menekankan pemberian ASI secara eksklusif demi menciptakan SDM yang unggul dan berkualitas. Pada periode ini pula pemberian ASI menjadi salah satu pondasi seorang anak agar tumbuh menjadi manusia yang sehat dan cerdas,” jelas Nopian.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris dalam sambutannya mengatakan dukungannya kepada BKKBN sebagai leading sector percepatan penurunan stunting sekaligus mitra Komisi IX DPR RI. Dukungan penuh terhadap program-program BKKBN itu dengan melakukan fungsi pengawasan dan legislasi.
“Komisi IX DPR RI juga ada di barisan terdepan dalam keterlibatan masyarakat yang fokus pada penguatan dan pemberdayaan masyarakat dalam upaya promotif, preventif termasuk penanganan stunting yang dimulai dari keluarga,” tutup Charles. *