![](https://www.majalahglobalreview.com/wp-content/uploads/2023/11/IMG-20231102-WA0032.jpg)
GlobalReview-Jakarta – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melaunching Alat Permainan Edukatif (APE) Delapan Fungsi Keluarga dan New Look Kartu Kembang Anak (KKA) secara Hybrid pada Kamis (2/11/2023). APE dihadirkan sebagai media permainan untuk mendukung implementasi/penerapan Delapan Fungsi Keluarga untuk pembentukan nilai karakter dari masa kehamilan hingga usia 6 tahun. Acara tersebut juga dihadiri Analis Kebijakan Ahli Madya BPIP, Muhani dan Kepala Seksi Pengawasan Barang BNPT Faizal Yan Aulia.
Baca juga: Bertemu Kepala BKKBN, Wakil Bupati Sumbawa Barat Sampaikan Program Penurunan Stunting
Untuk memaksimalkan manfaat dari alat permainan edukatif yang menyosialisasikan delapan fungsi keluarga tersebut, BKKBN berkolaborasi dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
“APE ini disampaikan oleh pengelola BKB dan Kader kepada keluarga, baik keluarga di pedesaan maupun di perkotaan. Sehingga dapat meningkatkan peran serta orang tua dalam membentuk anak-anak Indonesia yang tangguh, cerdas dan berkarakter mulia,” kata Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Nopian Andusti.
Baca juga: 13 Badan Khusus PBB Dukung Pembangunan IKN
Nopian menjelaskan, nilai-nilai delapan fungsi keluarga diselaraskan dengan ideologi Pancasila, nilai toleransi, dan moderasi beragama dan diwujudkan dalam bentuk APE agar mempermudah pemahaman dan aplikasi karakter yang diinginkan dalam keseharian keluarga Indonesia. Sedangkan New Look Kartu Kembang Anak (KKA) adalah kartu yang digunakan untuk memantau kegiatan asuh orang tua/Ibu dan tumbuh kembang anak.
“KKA juga bisa menjadi alat deteksi dini adanya penyimpangan atau gangguan perkembangan anak yang meliputi tujuh aspek perkembangan motorik kasar (GK), Motorik halus (GH), komunikasi pasif (KP), komunikasi aktif (KA), kecerdasan (KC), tingkah laku sosial (TS) dan menolong diri sendiri (MD),” ungkapnya.
Baca juga: Program Manunggal Air, Komitmen Kuat TNI AD Perangi Stunting
Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Madya BPIP Muhani mengatakan nilai-nilai yang ada dalam delapan fungsi keluarga sudah sesuai dengan kelima sila dalam Pancasila. “Delapan nilai tersebut sesuai dengan kelima sila dalam Pancasila, salah satunya yang berkaitan dengan mencegah pernikahan dini, sebagian masyarakat yang beragama Islam masih percaya bahwa pernikahan itu untuk menghindari zina, padahal dalam Islam juga disebutkan kalau menikah itu harus sudah siap,” jelasnya.
Baca juga: Pengusaha Eropa Tengah Minati Partisipasi Pembangunan IKN
Kepala Seksi Pengawasan Barang BNPT Faizal Yan Aulia menyampaikan BNPT melihat sumber ketahanan agar tidak terpengaruh paham radikal dan terorisme sewajarnya dapat hadir pertama kali dari lingkungan keluarga dan kemudian dari lingkungan pendidikan yaitu sekolah. “Peran pendidikan dari keluarga oleh orangtua, ayah dan ibu ini pertahanan utama,” ujarnya.
Ditegaskannya, kerjasama BNPT dengan BKKBN difokuskan pada membangun ketahanan generasi muda dari paham radikalisme. “Kerja sama ini sangat strategis karena bertujuan memperbaiki kualitas generasi muda dalam mewujudkan Indonesia Emas pada 2045 mendatang,” tutup Faizal. *
![](https://www.majalahglobalreview.com/wp-content/uploads/2024/09/logo_global_review.png)