GlobalReview-Jakarta-Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi investasi Indonesia tetap menunjukan tren yang positif di tengah situasi yang sedang mengalami ketidakpastian ekonomi global.
Data realisasi investasi triwulan III (Juli-September) 2022 mencapai Rp307,8 triliun, maka catatan realisasi investasi sepanjang Januari-September 2022 mencapai Rp892,4 triliun.
Dengan data ini, kata dia, BKPM telah mencapai 74,4% dari target yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp1.200 triliun pada tahun 2022.
Baca Juga: Island & Vine Perjalanan Lintas Benua ke dua tujuan unik Alila
“Dan telah menciptakan lapangan kerja bagi 965.122 Tenaga Kerja Indonesia,” kata Bahlil dalam unggahan di akun Instagramnya, Rabu (26/10/2022).
Menurutnya, Presiden Jokowi meminta kepada pihaknya investasi yang berkualitas, salah satu cirinya yaitu seimbang antara Jawa dan luar Jawa.
“Jangan membangun Indonesia Jawa sentris tapi Indonesia sentris,” jelas Bahlil.
“Kementerian Investasi dalam menerjemahkan arahan presiden adalah di luar Jawa sekarang sudah mencapai 54% atau Rp166,3 triliun tumbuh 47,9%,” terangnya.
Baca Juga: Industri Mamin Tumbuh, Bandar Djakarta Restoran Ramai Pengunjung
Di sisi lain, lanjutnya, sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya mendominasi capaian realiasi investasi triwulan III 2022 ini yaitu sebesar Rp44,0 triliun.
“Di sini konsisten sekali bahwa kita tidak fokus lagi di sektor jasa, tapi kita sedang membangun hilirisasi. Data ini semakin membangun optimisme ke depan, bagi pembangunan ekonomi nasional,” jelasnya.
Baca Juga: Indonesia-ASEAN Promosikan Transisi Pekerjaan Informal Menuju Pekerjaan Formal
Ia memastikan pemerataan terhadap kecenderungan negara-negara melakukan realisasi investasi di Indonesia semakin paten. Hal ini tidak terlepas dari UU Cipta Kerja yang memberikan rasa optimis dan keyakinan bagi investor untuk berinvestasi di Indonesia.
