
GlobalReview-Lima Puluh Kota – Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia meresmikan Museum Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang berlokasi di Koto Tinggi, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Kamis (19/12).
Peresmian museum yang juga bertepatan dengan peringatan Hari Bela Negara ini dihadiri oleh Menteri Kebudayaan, Gubernur Sumatera Barat, perwakilan kementerian dan lembaga, perwakilan keluarga Syafruddin Prawiranegara, para pemangku adat, serta masyarakat umum.
Gagasan awal Museum PDRI dimulai sekitar awal tahun 2012, setelah melalui berbagai
proses koordinasi disepakati bahwa akan dibangun di Koto Tinggi, Kabupaten Lima Puluh Kota. Pembangunan Museum PDRI dilaksanakan secara bertahap sejak tahun 2013 s.d. 2016. Walaupun sempat terhenti pada tahun 2017 s.d 2018, pembangunan kembali dilanjutkan pada tahun 2019 yang ditandai dengan pembangunan dua buah bangunan Gedung Museum dan Auditorium PDRI.
Baca juga: Gaungkan Cinta Budaya, Pagelaran Tari Nusantara Untar Kobarkan Semangat Sumpah Pemuda
Kemudian pada tahun 2020 beberapa pekerjaan terkendala oleh pandemi covid19. Pekerjaan pembangunan dan tata pamer dilanjutkan kembali pada tahun 2022, hingga pada hari ini, Museum PDRI diresmikan bertepatan dengan momentum Peringatan Hari Bela Negara tanggal 19 Desember 2024.
Dalam sambutan peresmiannya, Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, menyampaikan sejarah dan peran penting pembentukan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia.
“Karena bertepatan dengan peringatan hari bela negara, kita jadikan sebagai momen
pengingat perjuangan PDRI. Kementerian Kebudayaan akan menghidupkan kembali
Direktorat Sejarah dan Permuseuman untuk membentuk identitas kita. Ini menjadi bagian penting di era globalisasi, ditengah gempuran arus informasi dari luar,” ungkap Menteri Fadli.
Menteri Kebudayaan juga mengapresiasi dedikasi masyarakat Koto Tinggi dalam
menyediakan lahan untuk pembangunan museum. Menurutnya, museum ini dapat
menjadi pusat budaya, sehingga kedepannya tingkat ekonomi disini dapat tumbuh.
Selainsarana untuk belajar sejarah, Museum PDRI dapat digunakan untuk berbagai kegiatan budaya. Untuk itu Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk mendukung kegiatan-kegiatan tersebut.
“Saya sangat yakin Museum PDRI ini akan menjadi salah satu ikon museum sejarah di
Indonesia, karena hadir dari semangat yang kuat dalam bela negara. Mudah-mudahan kedepan akan makin banyak penulisan sejarah, hingga kita bisa mendapatkan sejarah yang utuh bahwa perlawanan terhadap penjajah dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat di daerah-daerah di Indonesia,” jelas Menteri Kebudayaan.
Baca juga: Menteri Kebudayaan Ajak Komunitas Budaya Berkolaborasi Untuk Memperkuat Ekosistem Kebudayaan
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Provinsi Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyampaikan jika Museum PDRI memiliki arti penting bukan hanya sebagai pengingat sejarah namun juga sumber edukasi sebagai sarana pembelajaran sejarah,
meningkatkan rasa nasionalisme, dan pengembangan kawasan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Kami harap museum ini tidak menjadi tempat menyimpan benda sejarah, namun menjadi sumber inspirasi bagi para generasi muda kedepannya,” ungkap Gubernur Mahyeldi.*
