Menurut Willy Aditya, penting untuk menekankan pendidikan Hak Asasi Manusia (HAM) dalam kehidupan masyarakat dan menyerukan Kementerian HAM untuk memperkuat literasi HAM di Indonesia.
Baca Juga:PSSI Rilis Harga Tiket Laga Timnas Vs Jepang dan Arab Saudi, Paling Murah Rp240.000
“Indonesia bisa belajar dari Korea Selatan (Korsel) bahwa penerapan nilai HAM di negara tersebut dapat disebarkan melalui drama-drama Korea. Di Korea Selatan, apresiasi terhadap HAM begitu tinggi. Ini yang sebaiknya kita pelajari agar masyarakat kita tak amnesia soal HAM,” kata Politisi Partai NasDem ini.
Baca Juga: Duka TV One Duka Kita Bersama, Global Review Ucapkan Belasungkawa Semoga Husnul Khotimah
Willy menyatakann gagasan untuk mendirikan Universitas HAM sebagai bentuk nyata komitmen pendidikan HAM di Indonesia. Basisnya ada dua, (yaitu) edukasi dan literasi. Untuk edukasi, nilai-nilai HAM bisa masuk ke dalam kurikulum. Literasi HAM sangat penting karena ini adalah perspektif yang harus dikuatkan dalam pola pikir masyarakat.
Baca Juga: DYAN Catatkan Pendapatan Rp 1,12 Triliun dan Laba Bersih Rp 97,34 Miliar pada Kuartal III – 2024
Namun demikian, usulan untuk tambahan anggaran oleh Menteri HAM, Natalius Pigai, hingga Rp20 triliun untuk menjalankan sekitar 200 program yang telah direncanakan selama lima tahun ke depan haruslah bersikap realistis mengingat terbatasnya alokasi APBN.*
