
GlobalReview-Jakarta- Hari ini Jumat, 26/5/23, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir meresmikan Menara Danareksa. Lokasinya di Jalan Merdeka Selatan berseberangan dengan Monumen Nasional (Monas). Dilansir dari akun twitter @erickthohir, menara ini diproyeksikan menjadi kawasan terpadu eksklusif di sekitar Monas.
“Hari ini saya meresmikan Menara Danareksa yang diproyeksikan menjadi kawasan terpadu eksklusif di sekitar Monas. Saya juga menekankan untuk setiap proyek yang dikerjakan BUMN harus melalui bisnis proses yang feasible,” tweet Erick.
Baca Juga : Resmi Meluncur, hibank Fokus ke Segmen UMKM
Pembangunan Menara Danareksa ini hasil kolaborasi antara PT PP (Persero) Tbk dengan PT Danareksa (Persero).
“Jadi setiap project itu harus visible secara bisnis. Tapi kedua juga konsolidasi kita terus tingkatkan, contoh yang sedang dikerjakan PP dan Danareksa ini awal-awalnya kita ubah konsepnya. Jadi saya rasa baguslah, bagus nggak? Bagus lah rapih kerjaannya,” ujar Erick di lokasi, Jumat (26/5/2023).
Hal yang sama diungkapkan oleh Direktur Utama PT PP, Novel Arsyad. Menurutnya tingkat keterisian Menara Danareksa hingga kini sudah mencapai 82 persen. Sekitar 60 persen sudah beroperasi, sedangkan 22 persen sisanya masih berproses. Konsep pembagian antara PP dan Danareksa adalah bagi hasil (profit sharing). “Sekitar 95 persen untuk PP, dan sekitar 5 persen untuk Danareksa,”ungkap Novel.
Baca Juga : Timnas Bersiap Diri Hadapi Argentina dan Palestina
Menyikapi kinerja PT PP- BUMN yang bergerak di bidang konstruksi dan investasi ini, Erick memujinya sebagai BUMN sehat.
“PP adalah BUMN Karya yang sangat sehat dan punya kunci kekuatan expertise (ahli) dalam membangun gedung-gedung,” kata Erick seraya mengatakan bahwa saat pembangunan Menara Danareksa ini, dirinya sudah mewanti-wanti harus ada visibilitas atau tingkat keterlibatan. Sehingga saat Jakarta tak lagi menjadi ibu kota, aset-set BUMN tetap memiliki nilai.
Baca Juga : Hadiri Rapat Pleno, Menko PMK Bahas Skenario 2024 Angka Kemiskinan Ekstrem Nol Persen
Erick mengatakan, penugasan harus melalui bisnis proses, contoh gedung ini. “Gedung ini saya sejak awal saya wanti-wanti harus visible, karena kita punya cita-cita besar bahwa ketika IKN berdiri, tentu aset-aset BUMN juga harus tetap kita tingkatkan value-nya,”jelas Erick yang juga Ketua Umum PSSI ini.*
