GlobalReview-Jakarta – Delegasi Uni Eropa (EU) untuk Indonesia akan menyelenggarakan European Higher Education Fair (EHEF) 2025, pameran tahunan yang menghadirkan beragam peluang pendidikan tinggi di seluruh Eropa. Tahun ini, EHEF akan diselenggarakan di Gelanggang Inovasi dan (GIK) Yogyakarta pada 6 November 2025 untuk ke-6 kalinya, dan di Catur Dharma Hall, Menara Astra, Jakarta pada 8–9 November 2025 untuk ke-17 kalinya.
Selama kegiatan, pengunjung akan memiliki kesempatan untuk bertemu dengan lebih dari 100 institusi pendidikan tinggi Eropa serta dari Indonesia seperti Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Beasiswa Garuda. Pengunjung dapat mengeksplorasi program studi dan kesempatan beasiswa yang secara luas tersedia di Eropa.
“Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia berbangga dapat menyelenggarakan EHEF sejak tahun 2008. EHEF membuktikan komitmen Tim Eropa untuk mendukung mahasiswa Indonesia yang ingin menempuh pendidikannya di Eropa, serta bagi institusi pendidikan tinggi Indonesia yang ingin menjalin kemitraan dengan institusi pendidikan tinggi Eropa,” ujar H.E. Denis Chaibi, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Baca juga: Puncak Apresiasi FHI 2025: Kemendikdasmen Beri Penghargaan WNA Mahir dan Kreatif Berbahasa Indonesia
“Pendidikan tinggi memainkan peran penting dalam strategi Global Gateway EU yang mana mendorong inovasi, pengembangan keterampilan, dan pemahaman lintas budaya yang berpihak pada pertumbuhan berkelanjutan dan transformasi digital di seluruh dunia. Dengan berinvestasi dalam kemitraan dan peluang pendidikan, EU berkomitmen untuk memberdayakan generasi pemimpin global berikutnya dan berkontribusi pada masa depan yang lebih terhubung, sejahtera, dan tangguh,” imbuh Duta Besar Chaibi.
EHEF merupakan ajang penting bagi pelajar, orang tua, dan profesional muda untuk mengenal ragam pilihan pendidikan tinggi dan penelitian di Eropa. Tahun ini EHEF menghadirkan lebih dari 80 institusi pendidikan tinggi untuk pameran di Yogyakarta dan lebih dari 100 institusi pendidikan tinggi untuk pameran di Jakarta. Para peserta pameran akan datang dari Belgia, Jerman, Irlandia, Spanyol, Perancis, Italia, Latvia, Hongaria, Belanda, Austria, Polandia, Romania, Slovakia, Finlandia, Swedia, serta EU dan Indonesia sebagaimana diwakili oleh LPDP dan Beasiswa Garuda.
Baca juga: Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-97: Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu
Institusi yang berpartisipasi akan berbagi informasi langsung mengenai sistem pendidikan, profil universitas, program studi, kesempatan beasiswa, cara mendaftar, serta berbagai tips mengenai kesiapan hidup mandiri, dan adaptasi sosial budaya bagi pelajar Indonesia.
Setiap tahunnya, negara-negara anggota EU memberikan lebih dari 1.000 beasiswa kepada para pelajar dan akademisi Indonesia untuk menempuh pendidikan di Eropa, melalui program Erasmus+ dan melalui skema beasiswa nasional dari negara-negara anggota EU. Secara total, lebih dari 4.000 pelajar dan akademisi berangkat untuk studi di Eropa setiap tahunnya – baik mereka yang menempuh pendidikannya atas biaya sendiri, maupun yang menerima beasiswa.
Baca juga: Kolaborasi Lintas Sektor Wujudkan Sukses Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik 2025
Selain pameran utama, EHEF Indonesia 2025 juga akan menghadirkan presentasi dari tiap-tiap Negara Anggota EU dan sesi-sesi di kelas (khusus di Yogyakarta) yang akan menjelaskan keunggulan tiap-tiap institusi pendidikan tinggi peserta pameran, berbagai tips untuk sukses menempuh studi, dan termasuk diskusi tentang keberlanjutan dan inovasi teknologi hijau.
Peluncuran Website 1.000 Green Engineering
Pada kesempatan EHEF tahun ini, EU secara resmi akan meluncurkan “1,000 Green Engineering” website yang dimaksudkan untuk menyediakan informasi terkurasi mengenai program teknik hijau, pelatihan vokasi, maupun kursus yang ditawarkan oleh universitas dan institusi pendidikan tinggi di negara-negara anggota EU, beserta peluang beasiswa yang tersedia. Inisiatif ini mendukung para penggerak perubahan masa depan Indonesia dalam mengeksplorasi lanskap pendidikan teknik hijau yang luas di seluruh negara-negara anggota EU.
Melalui inisiatif ini, mahasiswa dan peneliti Indonesia diharapkan mampu mengembangkan solusi inovatif untuk menjawab tantangan global seperti perubahan iklim, pengelolaan sumber daya alam, dan ekonomi sirkular, sejalan dengan komitmen bersama untuk masa depan yang hijau dan berkelanjutan.(*)

 
			      
									










