Connect with us


Keuangan

Februari, Sektor Keuangan Masih Relatif Stabil

Stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga/Ilustrasi:Pixabay

GlobalReview-Jakarta-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam keterangan tertulisnya mengemukakan bahwa di tengah dinamika perekonomian global, indikator perekonomian domestik terpantau tetap solid

Baca Juga SHARP Dukung Program Pemerintah Kurangi Penggunaan Plastik di Kehidupan Sehari-hari:

Neraca dagang melanjutkan surplus di Januari 2023, begitupun Purchasing Managers Index(PMI) Manufaktur juga terus berada di zona ekspansi dalam kurun waktu 17 bulan terakhir. Optimisme dan konsumsi masyarakat juga mencatatkan perbaikan yang terkonfirmasi dari kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen dan Indeks Penjualan Ritel.

Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga dan kinerja intermediasi lembaga jasa keuangan (LJK) tetap tumbuh kuat, sehingga berkontribusi mempertahankan kinerja perekonomian nasional.

Baca Juga: Kuartal I-2023 Summarecon Resmikan Luxury Outlet Pertama di Indonesia

“Kinerja perekonomian global di awal tahun 2023 secara umum berada di atas ekspektasi khususnya di AS dan Eropa khususnya untuk pasar tenaga kerja yang persisten kuat dan indikator sektor riil lainnya bergerak positif, ” tulis pernyataan pers tersebut.

Selain itu, reopening perekonomian Tiongkok juga meningkatkan optimisme bahwa resesi global dapat dihindari. Namun demikian, pengetatan kebijakan moneter global diperkirakan terus berlanjut seiring penurunan inflasi yang lambat. Selain itu, harga komoditas yang terus turun perlu dicermati. 

Baca Juga: Sinergi BNI dan Kementerian PUPR Fungsikan Hunian Smart Village di Ibu Kota Nusantara

Laporan OJK juga menyebutkan bahwa perkembangan pasar saham di awal tahun masih menguat positif.

“IHSG hingga 24 Februari 2023 tercatat menguat sebesar 0,25 persen mtd seiring investor non-resident yang membukukan inflow sebesar Rp3,38 triliun. Secara ytd, IHSG menguat tipis 0,09 persen dengan inflow investor non-resident sebesar Rp162,8 miliar, ” catat OJK.

Sementara, di pasar obligasi, indeks ICBI menguat 0,04 persen mtd (1,53 persen ytd) ke level 350,07. Untuk pasar obligasi korporasi, aliran dana keluar investor non-resident tercatat sebesar Rp84,2 miliar secara mtddan Rp177,2 miliar secara ytd

Pasar SBN, non resident mencatatkan outflow Rp5,82 triliun (mtd) namun secara ytd membukukan inflow sebesar Rp43,88 triliun. Adapun rata-rata yield SBN pada seluruh tenor secara mtd naik sebesar 6,20 bps, namun demikian secara ytd masih menguat (turun) sebesar 12,66 bps.

Baca Juga: Menko PMK Sesalkan Kasus Kekerasan Terhadap Anak Panti Asuhan Fisabilillah Al Amin Palembang

Sedangkan untuk Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana1tercatat sebesar Rp509,18 triliun atau menurun 0,05 persen (mtd) dengan investor Reksa Dana membukukan net subscription sebesar Rp3,96 triliun (mtd). Secara ytd, NAB reksa dana tumbuh 0,85 persen dan tercatat net subscription sebesar Rp7,88 triliun.

Penghimpunan dana oleh perusahaan melalui pasar modal hingga 24 Februari 2023 tercatat sebesar Rp35,8 triliun, dengan jumlah emiten baru tercatat sebanyak 17 emiten. Di pipeline, masih terdapat 73 rencana Penawaran Umum dengan nilai sebesar Rp108,4 triliun yang diantaranya merupakan rencana IPO yang akan dilakukan oleh 45 calon Emiten Baru.

Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM, telah terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 360 penerbit, 142.474 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp778,5 miliar.

Tren pertumbuhan jumlah investor terus berlanjut dengan jumlah investor pasar modal mencapai 10,60 juta investor per 23 Februari 2023.*

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Keuangan