Connect with us

Sports

Gianni : Mari Bersatu Demi Kesuksesan Piala Dunia Qatar

Presiden FIFA, Gianni Infantino/Foto: skysport

GlobalReview-Jakarta-Presiden FIFA, Gianni Infantino mengatakan jika orang tidak minum bir selama tiga jam mestinya akan tetap hidup, (tak akan mati). Gianni menanggapi penolakan atas aturan pelarangan minum bir di Qatar (stadion) selama Piala Dunia berlangsung.

“Jika Anda tidak bisa minum bir selama tiga jam, saya pikir Anda tetap bisa bertahan hidup. Ada banyak negara yang melarang alkohol di stadion, seperti Prancis, tapi karena ini adalah negara Muslim, itu jadi masalah, karena beda kultur dengan anda. Kalau aturan ini berlaku di negara barat untuk menjaga kondusifitas pertandingan, semua akan setuju, ” kata Gianni dilansir dari skysport/nimda.

Gianni mengatakan dirinya merasa sebagai orang Qatar karena memang harus ikut aturan sebagai warga muslim.

“Hari ini saya merasakan diri saya sebagai orang Qatar. Hari ini saya merasa sebagai orang Arab. Hari ini saya merasa menjadi orang Afrika. Hari ini saya merasa seorang gay. Hari ini saya merasa cacat. Hari ini saya merasa menjadi pekerja migran. Saya berusaha memahami semua pihak,”jelas Gianni.

Gianni juga mengatakan setiap orang yang menonton sepakbola berhak untuk bersorak tanpa ada larangan. Setiap orang di dunia berhak bersorak dengan cara apapun dan untuk siapa pun yang dia inginkan.

“Orang-orang tidak boleh bersorak dalam bahasa Inggris karena mereka tidak terlihat seperti orang Inggris? Ini rasisme. Ini rasisme murni. Setiap orang di dunia berhak bersorak dengan cara apapun dan untuk siapa pun yang dia inginkan,”jelas Gianni.

Gianni juga mengajak orang Barat untuk
menghormati kultur Timur dan meminta maaf karena atas apa yang dilakukan Barat terhadap orang-orang di Timur.

“Saya pikir apa yang telah dilakukan orang Eropa di seluruh dunia selama 3.000 tahun terakhir, kita harus meminta maaf selama 3.000 tahun sebelum memberikan pelajaran moral kepada orang-orang. Barat menjajah Timur selama berabad-abad, jadi sekarang saatnya anda menghormati kultur Timur, ” tegas Gianni.

Ketimbang saling tentang Gianni meminta seluruh yang berkepentingan di sepakbola untuk bersatu tanpa adanya diskriminasi demi kesukaan Piala Dunia di Qatar.

“Saya tahu bagaimana rasanya didiskriminasi. Saya diintimidasi karena saya memiliki rambut merah. Sekarang saya botak, tidak ada lagi yang membully saya karena rambut merah. Jadi mari kita semua bersatu dan bersama-sama demi kesuksesan Piala Dunia Qatar. Hormati kultur setempat dan nikmatilah pertandingan,”pungkas Gianni.*

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Sports