GlobalReview-Malang-GoodWe mendonasikan inverter hybrid seri ES-nya untuk Universitas Muhamadiyah Malang (UMM). UMM menjadi perguruan tinggi angkatan pertama yang menggunakan energi terbarukan.
Terkait hal itu, GoodWe menganjurkan perilaku kepemimpinan yang bermakna seperti ini, sistem penyimpanan energi juga akan menyelesaikan masalah tersembunyi mereka pada pemadaman listrik dan mendorong komitmen mereka terhadap transisi energi hijau.
- Baca Juga : Kinerja angkutan barang KAI meningkat
Inverter penyimpanan energi dua arah seri GoodWe ES dapat digunakan untuk sistem PV on-grid dan off-grid, dengan kemampuan untuk mengontrol aliran energi secara cerdas. Pada siang hari,
susunan PV menghasilkan listrik yang dapat disediakan baik untuk beban, dimasukkan ke jaringan atau mengisi baterai, tergantung pada keekonomian dan pengaturan.
Listrik yang disimpan dapat dilepaskan ketika beban membutuhkannya pada malam hari, termasuk beban induktif seperti AC atau lemari es.
- Baca Juga : Trik belanja online di musim liburan akhir tahun
Selain penyerahan sponsor, lebih dari 300 mahasiswa dari UMM mengikuti pelatihan kelistrikan kesejahteraan masyarakat dan belajar logika energi surya.
Inverter hibrida GoodWe jberkisar dari 3kw hingga 100kW, mencakup industri perumahan dan komersial, sistem hibrida GoodWe juga dapat berkomunikasi dengan colokan pintar dan membuka kendali jarak jauh untuk mewujudkan prioritas catu daya dan pemantauan energi waktu nyata, yang membantu meningkatkan energi
matahari efisiensi catu daya.
Manajer Penjualan GoodWe Indonesia, Richard Mercury, mengatakan pihaknya senang mensponsori hybrid inverter ke UMM dan merasa terhormat menjadi perwakilan untuk mempopulerkan pengetahuan PV dan penyimpanan energi ke mahasiswa di kampus. Mereka adalah harapan masa depan dan akan menjadi orang yang sangat diperlukan dalam perjalanan menuju energi berkelanjutan.
“Kami akan terus menempatkan upaya dan sumber daya di Asia Tenggara, meningkatkan tujuan pengembangan PV di seluruh wilayah, ini juga memenuhi UMM, menjadi universitas terkemuka dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berdasarkan nilai-nilai Islam,” kata Richard Mercury.*