GlobalReview-Jakarta – Desakan masyarakat agar penceramah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah dicopot dari jabatan Utusan Khusus Presiden RI Bidang Kerukunan Beragama, dan Pembinaan Sarana Keagamaan, terkait olok-olok terhadap pedagang es dianggap amarah yang wajar.
Wakil Ketua Umum DPP PKB, Jazilul Fawaid berpandangan, polemik tersebut didorong oleh ketidaknyamanan publik terhadap perilaku tokoh yang tidak sesuai harapan. Setiap orang punya hak menyampaikan pendapat. Desakan lahir dari kegeraman, dan kita perlu mendengarnya sebagai masukan.
“Kalau soal desakan, sorotan publik tentu variatif. Tapi yang perlu diprioritaskan adalah langkah persuasif dan etis, bukan sekadar respons hukum atau formalitas,” ujar Gus Jazil kepada wartawan di Gedung DPR RI, Rabu, (4/12/2024).
Terkait permintaan pencopotan Gus Miftah, Gus Jazil menganggap hal itu sebagai ekspresi kemarahan yang wajar di tengah masyarakat. Untuk itu, Anggota DPR RI ini juga menyarankan Gus Miftah lebih berhati-hati ke depannya agar tidak merusak citra tokoh agama maupun pejabat.
Kekesalan disampaikan, mantan politisi NasDem Akbar Faisal dalam Akun X nya @akbarfaizal68, Rabu (4/12/2024).
“Gus Miftah alias Ta’im alias siapapun namamu, kamu kurang ajar. Ayat mana yg membolehkanmu menghina orang kecil se’goblok’ itu?” tulis Akbar Faizal lewat akun X pribadinya, @akbarfaizal68,.
Eks politisi Nasdem asal Sulawesi Selatan itu mengingatkan Gus Miftah untuk berhenti jualan agama dan mengais rezeki lewat jalur lain.
“Carilah rejeki dgn cara lain. Berhenti jualan agama. Cobalah jualan es teh keliling. Lalu lewatlah depan rumahku. Entar kuteriakin ‘goblok’ juga spy kamu tahu rasanya,” sindirnya
Sementara itu, Sunhaji pedagang es yang sempat dicemooh oleh Gus Miftah mengaku tersinggung. Nanun, ia telah memaafkan penceramah berambut panjang tersebut, saat keduanya bertemu di rumah Sunhaji .*