
GlobalReview-Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan memperluas peran bidan hingga level desa untuk menekan angka kematian ibu dan bayi.
Ditegaskan Menkes Budi Gunadi Sadikin, tahun depan rencananya akan menambah layanan puskesmas di level desa, ada 85.000 desa, untuk menekan angka kematian ibu dan bayi. Layanan puskesmas sekarang ini masih di level kecamatan dan kelurahan. Hal tersebut dikatakan Menkes pada Kongres ke-17 Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
Baca juga: Menkes: Dalam menganalisis efektivitas suatu kebijakan selalu berbasis data
“Perluasan jangkauan bidan hingga tingkat desa tersebut dilakukan untuk memastikan di setiap puskesmas pembantu terdapat satu bidan dan satu perawat,” kata Menkes, Jumat (3/11/2023).
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) adalah organisasi profesi sebagai wadah persatuan bidan Indonesia dengan kepengurusan diseluruh wilayah Indonesia dan Pengurus Pusat ada di Jakarta, Pengurus Daerah ada di 34 Propinsi, Pengurus Cabang ada di 514 Kabupaten/Kota, serta 5.118 Pengurus Ranting di Kecamatan/Instansi Pelayanan/Institusi Pendidikan melaksanakan Kongres Ke-XVII IBI dan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Bidan 2023 dengan tema “Satukan Langkah dalam tranformasi kesehatan untuk penguatan pelayanan kebidanan melalui asuhan kebidanan berkesinambungan dan berbasis bukti”, yang berlangsung pada 31 Oktober-5 November 2023 di Jakarta.
Baca juga: Bertemu Kepala BKKBN, Wakil Bupati Sumbawa Barat Sampaikan Program Penurunan Stunting
“Tujuan Kongres adalah menjaga dan meningkatkan eksistensi IBI melalui konsolidasi organisasi, memantapkan IBI sebagai organisasi profesi bidan yang handal serta meningkatkan kualitas anggota IBI dengan meningkatkan pengetahuan,” kata Ketua Umum PPIBI periode 2018-2023, Dr. Emi Nurjasmi.
Sesuai dengan aturan organisasi dan tema tersebut, kegiatan Kongres XVII IBI meliputi: “Sidang Organisasi” bertujuan melaporkan hasil pelaksanaan program kerja sebagai Pertanggungjawaban Mandat selama lima tahun kepengurusan. Selanjutnya menetapkan Standar tentang profesi, pendidikan serta pelayanan kebidanan, menyusun rencana strategis Program kerja untuk lima tahun mendatang. Untuk melaksanakan semua keputusan kongres tersebut perlu dipilih dan di tetapkan personalia Pengurus harian untuk mengemban mandat organisasi selama Lima tahun kedepan.
Baca juga: Menko PMK Dampingi Wapres Pimpin Rakornas Percepatan Penurunan Stunting
“IBI selalu berpijak pada visi misinya yaitu mewujudkan bidan profesional berstandar global. Bidan sebagai tenaga kesehatan profesional, bekerja sebagai mitra masyarakat, khususnya keluarga sebagai unit terkecilnya,” ujarnya.
Menurut Emi Nurjasmi, Bidan sebagai garda depan memiliki posisi strategis untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat holistik komprehensif yaitu yang berkesinambungan, terpadu dan paripurna, mencakup upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam upaya mencapai terwujudnya derajat kesehatan ibu dan anak yang optimal.
Sementara itu, Ketua Umum PPIB terpilih periode 2023-2028 Dr. Ade Jubaedah mengatakan konsolidasi IBI pada Kongres Ke-17 ini kembali mempertegas peran penting dan strategis Bidan dalam pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi, kesehatan ibu, neonatal, bayi, balita, dan remaja, khususnya remaja perempuan di Indonesia.
“Bidan perlu terus didukung secara maksimal melalui penguatan kompetensi yang diikuti dengan memastikan kewenangan Bidan untuk menjalankan peran pentingnya dalam mendukung ketahanan sistem kesehatan nasional di Indonesia. Maksimalisasi Peran Bidan dalam Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia akan menjadi agenda utama dalam program kerja IBI selanjutnya,” ujar Dr. Ade Jubaedah dalam sambutan pertamanya sebagai ketua umum terpilih periode 2023-2028. *
