GlobalReview-Jakarta– Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Angkatan Bersenjata Amerika Serikat, bekerja sama dengan 11 negara peserta lainnya, secara resmi memulai latihan gabungan Super Garuda Shield 2025 hari ini dengan upacara pembukaan di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) Jakarta.
Latihan gabungan Super Garuda Shield 2025 ini akan berlangsung di Jakarta, Baturaja di Sumatra Selatan, dan Dabo Singkep di Lampung mulai 25 Agustus hingga 4 September 2025. Tahun ini, Super Garuda Shield menyatukan lebih dari 6.000 pasukan dari Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Kanada, Inggris, Jepang, Brasil, Korea Selatan, Belanda, Selandia Baru, Singapura, Jerman, dan Prancis.
Baca juga: Timnas Kuwait Batalkan Matchday FIFA, Erick Angkat Bicara
Super Garuda Shield 2025 adalah latihan militer gabungan multinasional berskala besar yang dirancang untuk meningkatkan interoperabilitas, membangun rasa saling percaya, dan memperkuat kesiapan bersama di antara angkatan bersenjata negara-negara mitra yang berpartisipasi.
Latihan ini awalnya dilakukan pada tahun 2006 sebagai pertukaran informasi dan pelatihan bilateral antara Amerika Serikat dan Indonesia dengan nama Garuda Shield, kemudian latihan ini diperluas pada tahun 2022 mencakup negara-negara mitra tambahan, yang mencerminkan pentingnya kerja sama pertahanan di kawasan Indo-Pasifik.
Baca juga: Sinergi BULOG dan Koperasi Merah Putih dalam Menjaga Kedaulatan Pangan Hingga ke Pelosok Negeri
Dalam sambutannya pada upacara pembukaan, Panglima Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat, Laksamana Samuel J. Paparo, mengatakan, Super Garuda Shield telah berkembang menjadi salah satu latihan unggulan di kawasan ini, baik operasi udara, operasi litoral dan hutan, manuver maritim, maupun perencanaan staf, latihan ini membangun interoperabilitas dan ketahanan.
“Latihan ini memastikan bahwa, sebagai sebuah tim bangsa-bangsa, kita dapat menghadapi tantangan di kawasan dan menjaga Indo-Pasifik tetap bebas dan terbuka,” kata Laksamana Samuel J. Paparo dalam rilisnya dikutip hari ini.
Baca juga: Mendikdasmen Sapa Murid di SD Al Hikmah Surabaya, Apresiasi Lingkungan Belajar yang Sehat
Hal senada diungkapkan Wakil Panglima TNI Jenderal Tandyo Budi Revita. Menurutnya Latihan Gabungan Bersama Super Garuda Shield 2025 bukan sekadar latihan militer.
“Latihan ini adalah wadah kepercayaan, jembatan persahabatan, serta mercusuar komitmen bersama kita untuk menjaga perdamaian dan stabilitas,” kata Jenderal Tandyo Budi Revita.
Sementara itu ditempat yang sama, Kuasa Usaha Ad Interim Kedubes AS, Peter Haymond mengatakan Super Garuda Shield menunjukkan kekuatan Kemitraan Strategis Komprehensif kami dengan Indonesia dan komitmen teguh semua negara peserta untuk memperkuat keamanan dan stabilitas regional.
“Setiap tahun, latihan ini semakin penting dan mencerminkan dedikasi bersama kita terhadap perdamaian dan keamanan,”jelas Peter Haymond.
Super Garuda Shield meningkatkan kesiapan melalui pelatihan yang serupa dengan situasi nyata di berbagai kondisi iklim, medan, dan lingkungan. Pelatihan dan interaksi ini juga membekali para pemimpin, prajurit, pelaut, penerbang, dan marinir dengan kesadaran budaya dan pembiasaan yang diperlukan untuk beroperasi dalam situasi darurat di luar negeri.
Baca juga: Chesa Canggu, Hotel Butik di Bali dengan Konsep Ruang Sosial yang Memikat
Super Garuda Shield 2025 menampilkan program pelatihan maritim dan lapangan yang mencakup kegiatan konstruksi teknik, pelatihan bagi staf, operasi udara, pelatihan hutan, operasi serangan udara, latihan amfibi, latihan di lapangan besar dan latihan tembakan langsung gabungan, serta latihan tembakan langsung Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS).
Rangkaian upaya ini akan mencakup perencanaan, operasi, pertukaran, dan kegiatan gabungan multinasional yang meningkatkan kemampuan militer negara-negara peserta dalam mewujudkan pertahanan gabungan bagi gugusan kepulauan Indonesia.*












