GlobalReview-Jakarta– Hari Penyandang Disabilitas Internasional atau Hari Difabel Internasional segera datang. Berdasarkan catatan wikipedia, Hari Penyandang Disabilitas Internasional atau Hari Difabel Internasional adalah peringatan internasional yang disponsori oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak tahun 1992 dan diperingati setiap tanggal 3 Desember.
Peringatan ini bertujuan untuk mengembangkan wawasan masyarakat akan persoalan-persoalan yang terjadi berkaitan dengan kehidupan para penyandang disabilitas dan memberikan dukungan untuk meningkatkan martabat, hak dan kesejahteraan para penyandang disabilitas intelektual. Selain itu juga untuk memobilisasi dukungan terhadap isu-isu kritis yang berkaitan dengan penyandang disabilitas dan meningkatkan kesadaran tentang isu disabilitas.
Dikutip dari United Nation, tema Hari Disabilitas Internasional tahun 2022 adalah “Transformative solutions for inclusive development : the role of innovation in fuelling an accessible and equitable world” atau ““Solusi transformatif untuk pembangunan inklusif: Peran inovasi dalam mendorong dunia yang dapat diakses dan adil”.
Peringatan ini bertujuan untuk memperjuangkan hak dan kesejahteraan para penyandang disabilitas di segala bidang.
Awalnya peringatan ini berasal dari sejarah kelam para penyandang disabilitas yang tidak mendapat pengakuan secara nasional dan internasional. Hingga pada akhirnya di tahun 1970, Inggris mengesahkan Undang-Undang Orang Sakit Kronis dan Penyandang Disabilitas.
UU ini memuat pengakuan atas untuk hak-hak para penyandang disabilitas. Hak-hak tersebut diantaranya adalah penyediaan bantuan kesejahteraan, perumahan dan hak yang sama atas fasilitas rekresasi dan pendidikan.
Akhirnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)- pada tahun 1983-1992, The United Nations Decade of Disabled Person digelar agar pemerintah dan organisasi global dapat mengambil langkah untuk meningkatkan aspek kehidupan para difabel di seluruh dunia. Pada tanggal 14 Oktober 1992, secara resmi Majelis Umum PBB 47/3 meresmikannya menjadi Hari Disabilitas Internasional atau International Day of Disabled Persons.
Melalui Hari Disabilitas ini, semoga setiap kita bisa menghargai mereka apa adanya, sebagai mahluk sesama ciptaan Tuhan YME, karena sampai sekarang masih saja banyak dari kita tak menghargai keberadaan mereka yang sebenarnya mempunya hak yang sama.
- Baca Juga : Komisi I DPR RI Dukung penuntasan RKUHP
Masih banyak yang memandang miring sebelah mata terkesan menghina kepada para penyandang disabilitas. Hal ini seperti diutarakan oleh Dina Umaya yang mempunya anak berkebutuhan khusus/disabilitas, menurutnya disetiap kesempatan keluar rumah, ke tempat makan atau pergi ke pusat belanja, banyak anak sebaya anak kami utamanya anak-anak terkesan menonton anaknya, ironisnya Ibu atau Bapak si anak tadi mendiamkan saja hal ini terjadi, malahan tak sedikit yang melihat dengan pandangan aneh.
“Walaupun tidak semua orang memandang anak saya yang berkebutuhan khusus dengan tatapan aneh, tetap saja masih banyak yang melihat keberadaan anak berkebutuhan khusus ini seperti tontonan. Kadang suka sedih saya,” kata Dina Umaya. *