CEO  

Hasnal Wenes – Dari Staff Menjadi CEO & Founder Fisiohome

GlobalReview-Jakarta– Berawal dari keprihatinan yang mendalam atas kejadian kecelakaan yang menimpa sang bunda pada tahun 2017, dimana saat itu masih aktif bekerja diharuskan cuti mengajar untuk treatment fisioterapi karena patah tulang di Rumah Sakit (RS). Padahal antrian dan waktu tunggunya yang berjam-jam lamanya menjadi faktor penghambat pasien untuk segera mendapatkan layanan terafis. Inilah yang menjadi salah satu alasan seorang Hasnal Wenes mendirikan Fisiohome-jasa layanan fisioterafi yang jemput bola mengunjungi rumah pasien.

Sebelum seperti sekarang ini menjadi CEO & Founder Fisiohome, Hasnal Wenes mengawali karirnya sebagai staff finance dan accounting di salah satu RS Swasta Jakarta, setelah lulus kuliah, selang beberapa tahun melanjutkan karir di salah satu perusahaan unicorn ecommerce terbesar yang berpusat di Singapore. Di saat inilah, pria lulusan Universitas Indonesia mendapat kabar buruk- insiden kecelakaan yang menimpa Ibunya. “Setelah beberapa minggu selesai operasi karena adanya patah tulang, Ibu saya diharuskan untuk treatment fisioterapi di salah satu RS Swasta, dan ini yang menjadi alasan dibalik saya memutuskan untuk mendirikan Fisiohome,” kata Hasnal melalui pesan daring.

Selang beberapa waktu, Hasnal bertemu rekan sekampus, Aditya Said (COO Fisiohome) yang kala itu berprofesi sebagai Fisioterapis- lulusan Fisioterapi dari Universitas Indonesia dan Ananda Farrell (CMO Fisiohome)- alumni program studi Administrasi Rumah Sakit Vokasi UI. “Saya menanyakan beberapa hal terkait, bisa tidak ya untuk layanan fisioterapi ini kita hadirkan langsung di rumah tanpa ke rumah sakit karena adanya antrean dan waktu tunggu yang memberatkan pasien ketika ingin menjalankan treatment, gayung bersambut kabar baik dan Mas Said karena treatment Fisioterapi sebenarnya bisa langsung visit atau homecare ke rumah pasien, tetapi dari sisi Fisioterapis pun sedikit kesulitan untuk mencari pasien yang ingin dilakukan treatment ke rumah,” urai Hasnal.

Dari sinilah kemudian Hasnal mengajak Aditya Said untuk membangun Fisiohome karena adanya supply dan demand yang cocok. Fisiohome hadir pada 2021 setelah riset sejak tahun 2019, sebagai penghubung antara pasien dan Fisioterapis untuk treatment dilakukan di rumah dan dengan waktu yang bisa ditentukan oleh pasien.Treatment yang bisa dilakukan Fisiohome diantaranya pascastroke, pascaoperasi, gangguan otot dan tulang serta saraf, hingga permasalahan respirasi.

Tiada usaha tanpa kendala, begitupun perjalanan Hasnal membangun Fisiohome. Menurutnya Fisiohome ini adalah bisnis kesehatan yang dibuat digital, proses edukasi pasien dan masyarakat menjadi poin penting dan yang harus diselesaikan permasalahaannya. Bagaimana masyarakat mengenal Fisiohome, dan bagaimana masyarakat menjadikan Fisiohome menjadi Top of Mind ketika dilanda kesakitan fisik dan harus ke Fisioterapi, ingatnya langsung Fisiohome.

“Sampai sekarang kita berkeinginan untuk lebih jauh lagi memberikan proses edukasi kepada masyarakat, targetnya adalah seluruh masyarakan di Indonesia tahu tentang seperti apa saja kasus yang bisa ditangani oleh treatment Fisioterapi,” jelas Hasnal.

Saat ini Fisiohome telah berjalan dengan banyak terafis dan member. Semua keberhasilan ini tak luput dari peran orang tua. “Yang pasti dari orang tua saya sendiri dan tentunya dari Tim Fisiohome, karena memang niat awal kita membangun Fisiohome adalah membantu yang mempunya kesulitan seperti saya, dengan niat baik itu yang menjadikan semangat dalam menjalani bisnis ini,” papar Hasnal.

Di tengah kesibukannya Hasnal juga tak lupa membagi waktu untuk kerja, hobi dan keluarga, karena menurutnya waktu yang diberikan sudah memiliki porsinya masing-masing. Skala prioritas dikedepankannya untuk menjaga harmonisasi. “Saya orang yang mempercayai waktu yang telah diberikan kepada kita itu sudah ada porsinya masing-masing, dan oleh sebab itu, saya mempunyai skala prioritas untuk beberapa porsi waktu seperti pembagian jam dan hari untuk pekerjaan, hobi dan keluarga. Tiap orang mempunya prioritasnya masing-masing dan belum tentu sama dengan apa yang saya jalani,” ungkap Hasnal.

Ke depan Hasnal berharap Fisiohome terus berkembang ke seluruh Indonesia, selalin memudahkan pasien tentunya juga bisa membuka lapangan pekerjaan baru kepada rekan Fisioterapis seluruh Indonesia. Hingga awal 2023 sudah ada di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Jogjakarta, Solo dan sudah lebih dari 350 Fisioterapis mendapatkan penghasilan tambahan. Fisiohome mendapat feed back yang bagus, sangat membantu, apalagi saat masa pandemi dan post pandemi seperti sekarang.

Program jangka panjang yang dicanangkan untuk fisiohome, membuka klinik fisik yang bisa membantu pasien dapat merasakan pula, experience treatment selain di rumah. “Dengan klinik fisik dari Fisiohome, kami ingin bekerjasama dengan asuransi yang bisa meng-cover treatment fisioterapi dari Fisiohome. Saat ini kami bangga karena sudah lebih dari 15.000 pasien yang bisa merasakan layanan dari Fisiohome dan juga feed back sangat positif seperti, sudah ada beberapa perubahan dalam kondisi fisik pasien setelah beberapa kali treatment di Fisiohome, dan ini menjadikan bahan bakar untuk semangat kami demi melanjutkan perjuangan ini untuk layanan Fisioterapi bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia,” jelas Hasnal.*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *