GlobalReview-Semarang– Tantangan dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) peserta didik yang unggul untuk menghadapi perkembangan dunia pendidikan di era digital saat ini jadi keniscayaan. Demikian ungkap Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo saat menyampaikan arahannya di Puncak Peringatan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-77 dan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2022 Tingkat Nasional di Semarang, Sabtu (3/12).
Presiden Jokowi juga menambahkan diperlukan adanya 3 komponen dalam menyiapkan SDM peserta didik yang unggul. “Pertama, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peningkatan keterampilan teknis yang relevan dengan perkembangan zaman; Kedua, penyiapan karakter kebangsaan dan mentalitas positif; Ketiga, penyiapan kesehatan jasmani,” seraya menyampaikan bahwasanya menjadi program utama Pemerintah untuk mentransformasi pendidikan telah diwujudkan lewat program Merdeka Belajar dan Guru Penggerak.
Senada dengan itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim dalam laporannya menyampaikan bahwa mewujudkan SDM unggul adalah cita-cita besar bangsa. “Lewat Kurikulum Merdeka telah menjadi ruang kebebasan untuk guru dalam hal menentukan yang terbaik untuk siswa,” urai Nadiem.
“Di dalam Kurikulum Merdeka dengan standar pencapaian yang mudah dipahami guru, tiap guru didorong untuk meningkatkan kreativitas lewat berbagai proyek seperti proyek kebangsaan, proyek kesehatan dan proyek kewirausahaan” jelas Nadiem.
Selain itu Nadiem juga menambahkan Kemendikbudristek telah melakukan sinergi dengan kementerian dan lembaga terkait tentang seleksi guru ASN PPPK. “Bulan Maret 2023 mendatang, sekiranya pemerintah daerah tidak mengajukan formasi guru sesuai kebutuhan, maka pemerintah pusat yang akan melengkapi formasi tersebut,” tegas Nadiem.
Selanjutnya, Ketua Umum PGRI, Unifah Rosyidi mengatakan melalui tema HUT PGRI ke-77 ‘Guru Bangkit Pulihkan Pendidikan: Indonesia Kuat, Indonesia Maju’, PGRI mengajak seluruh guru, dosen, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk bangkit bersama memulihkan pendidikan.
“Teknologi yang berkembang amat pesat perlu diiringi dengan kreativitas dan inovasi sehingga para guru relevan dengan kebutuhan siswa dan kehadirannya selalu dinantikan siswa,” sambung Unifah.
Turut hadir di dalam acara, Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang menyampaikan harapannya atas kemajuan pendidikan di Indonesia.
“Lewat program Merdeka Belajar dari pemerintah pusat, proses pertukaran pikiran antara guru dan siswa menjadi lebih intensif. Dunia pendidikan bukan hanya sekedar mencetak karyawan, dunia pendidikan adalah ruang terbesar untuk mengangkat derajat kemanusiaan, disitulah peran guru menjadi penting dalam memahami potensi terbesar tiap siswa,” tandas Ganjar.
Selain dihibur oleh Tari Warak yang ditampilkan oleh mahasiswa Universitas PGRI, Presiden Jokowi dan Menteri Nadiem berkesempatan menyaksikan pemberian Anugerah Dwija Praja Nugraha (ADPN) tahun 2022 kepada kepala daerah dan tokoh nasional yang dianggap telah memberikan kontribusi positif dalam memajukan dunia pendidikan di Indonesia.
Penerima penghargaan ADPN tahun 2022 yakni: 1. Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor; 2. Bupati Kutai Kartanegara, Edy Damansyah; 3. Walikota Jambi, Syarif Fasha; 4. Walikota Serang, Syafrudin Syafe’i; 5. Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan; 6. Bupati Wonogiri, Joko Sutopo; 7. Bupati Belitung Timur, Burhanudin; 8. Bupati Kolaka, Ahmad Safei; 9. Bupati Malang, Sanusi; 10. Bupati Sambas, Satono; 11. Walikota Madiun, Maidi; 12. Bupati Bone Bolango, Hamim Pou; 13. Walikota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, dan 14. Guru Besar Universitas Indonesia, Rhenald Kasali.