Sleman, Yogyakarta (ANTARA) – Hujan abu tipis meliputi kawasan lereng Gunung Merapi di Kabupaten Sleman setelah gunung api itu tujuh kali meluncurkan lava dan awan panas pada Sabtu pagi.
"Berdasarkan laporan dari Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sleman, akibat guguran tersebut mengakibatkan hujan abu tipis di kawasan lereng Merapi," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Makwan pada Sabtu
Hujan abu, menurut dia, turun di Dusun Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kaliurang dan Turgo serta Dusun Ngepring dan Dusun Nganggring di Kecamatan Pakem serta Desa Tunggul Arum di Kecamatan Turi.
"Sampai saat ini kondisi masih kondusif, dan semoga tetap aman terkendali, ayem tentrem," katanya.
Bupati Sleman Sri Purnomo sebelumnya menyatakan pemerintah daerah sudah siaga mengantisipasi erupsi Gunung Merapi.
Dia juga mengingatkan warga yang tinggal di kanan kiri Sungai Gendol untuk mewaspadai dampak aktivitas Merapi.
"Sebab arahnya ke sana (Sungai Gendol), jadi masyarakat kami minta waspada," katanya.
Bupati juga memerintahkan pengecekan dan penyiapan barak pengungsian.
"Kami juga langsung memerintahkan oraganisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk melakukan studi kelayakan bangunan barak pengungsian terhadap bangunan. Bila memungkinkan segera dilakukan perbaikan sehingga dapat dipakai aktivitas warga maupun untuk barak pengungsian," katanya.
"Barak pengungsian jangan sampai dibiarkan kosong. Sebab kalau kosong justru tidak tahu kalau ada kerusakan," ia menambahkan.
Baca juga: Merapi tujuh kali luncurkan awan panas
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Maryati
COPYRIGHT © ANTARA 2019