GlobalReview-Jakarta– Di tengah perlambatan ekonomi global yang terus berlanjut, ekonomi Indonesia tetap tumbuh mengesankan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia menutup tahun 2022 dengan pertumbuhan ekonomi yang solid sebesar 5,31 persen. Sepanjang tahun 2022, kinerja pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh faktor global dan domestik.
Menurut Kepala BPS, Margo Yuwono, secara global, Indonesia diuntungkan dengan relatif tingginya harga komoditas ekspor unggulan di pasar global yang memberikan windfall dan mendongkrak kinerja ekspor serta surplus neraca perdagangan. “Namun demikian, harga komoditas unggulan Indonesia di pasar global sudah mulai menunjukkan tren penurunan,” kaya Margo Yuwono dalam keterangan persnya, Senin 6/2/2023.
Secara domestik, kombinasi aktivitas masyarakat yang semakin menggeliat dan bauran kebijakan fiskal dan moneter untuk menjaga daya beli mampu mendorong aktivitas ekonomi, baik dari sisi produksi maupun konsumsi.
Namun demikian, kata Margo Yuwono, pertumbuhan beberapa lapangan usaha yang menjadi leading sector seperti Industri, Pertanian, Pertambangan, dan Konstruksi masih berada di bawah tingkat pertumbuhan ekonomi nasional.
“Di sisi lain, pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga masih belum kembali pada level sebelum pandemi,” jelas Margo Yuwono.
Sepanjang tahun 2022, kinerja pertumbuhan ekonomi secara spasial juga terus menguat di berbagai wilayah, khususnya kelompok provinsi di Pulau Jawa (5,31 persen), Sulawesi (7,05 persen), dan Maluku & Papua (8,65 persen).
Namun demikian, struktur ekonomi Indonesia secara spasial masih didominasi kelompok provinsi di Pulau Jawa (56,48 persen) dan Sumatera (22,04 persen). *