GlobalReview-Jakarta– Pemerintah optimistis, target investasi Indonesia tahun 2022 sebesar Rp1.200 triliun akan tercapai. Ini menjadi dasar untuk target tahun berikutnya. Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto,usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Presiden Joko Widodo menargetkan investasi Indonesia pada tahun 2023 dapat mencapai Rp1.400 triliun.
“Terkait dengan investasi, ada beberapa hal yang menjadi evaluasi bahwa tahun ini target daripada Rp1.200 triliun, berdasarkan data BKPM itu bisa dicapai. Cuma Bapak Presiden minta tahun depan targetnya Rp1.400 triliun perlu ada beberapa regulasi yang disempurnakan yaitu tentunya penyempurnaan peraturan pemerintah,” ujar Airlangga.
Hal senada diutarakan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. Menurutya pemerintah akan terus melakukan perbaikan sejumlah regulasi untuk mencapai target investasi tersebut. Bahlil menjelaskan bahwa terdapat salah satu kendala dalam urusan investasi, yaitu mengenai Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
“Yang kendalanya itu adalah yang kelas besar, ini terkait dengan RDTR yang mana izin-izin lokasinya di daerah-daerah yang memang belum ada RKKPR-nya. Ini yang kami akan lakukan dalam kurun waktu 3-4 bulan ini agar kemudian proses pengurusan izin lokasinya bisa segera kita lakukan. Termasuk Amdal, kami sudah berkoordinasi sama Pak Menko Marves maupun di bawah pimpinan Pak Menko Perkonomian dalam rangka melakukan percepatan hal-hal ini,” tutur Bahlil.
Bahlil juga menuturkan bahwa pemerintah Indonesia optimistis untuk mencapai target nilai investasi tersebut jika melihat dari kondisi ekonomi global maupun nasional dan dengan dukungan stabilitas ekonomi.
“Atas arahan Pak Menko Perekonomian sangat optimistis untuk pertumbuhan, baik karena melihat dari beberapa laporan lembaga-lembaga dunia tentang ekonomi global maupun ekonomi nasional. Tapi saya ingin mengatakan bahwa satu saja catatannya, ekonomi nasional kita 2023 akan baik kalau stabilitas kita akan baik,” tandas Bahlil.*