GlobalReview-Malang– Tidak ada angin, tidak ada hujan bahkan kabar sebelumnya pun tak ada, mungkin ini majas yang paling tepat untuk menggambarkan seorang Jeffrey Wibisono V. yang selama 4 (empat) tahun menahkodai Java Lotus Hotel Jember, Jawa Timur, tiba-tiba berikan informasi dirinya telah pindah haluan dan berlabuh di Kota Malang.
Tidak banyak pimpinan tertinggi satu badan usaha atau lembaga yang berada di posisi zona nyaman seperti Jeffrey mengambil keputusan untuk berpindah tempat kerja atau bahkan pindah domisili meninggalkan karier yang telah dibinanya sejak lama.
Baca juga :Mikroplastik Ada di Air Hujan, Apa Dampaknya Buat Tubuh?
Sebelumnya, Jeffrey berdomisili di Kota Jember sejak pandemi melandai, dimana kala itu dirinya diberi kesempatan untuk merevitalisasi Java Lotus Hotel Jember, menjalankan berbagai peran, mulai dari mengkonsep service dan marketing manajemen, kuliner, edukasi, hingga pengembangan hospitality berbasis lokal.
Pertimbangannya pindah dari Jember ke Malang kata Jeffrey adalah sederhana namun mendalam yaitu alignment antara panggilan hati, peluang, dan misi hidup. Dirinya ingin bergerak lebih strategis di bidang pendidikan non-formal hospitality dan pengembangan profesional, termasuk meneruskan konsep “n-JAWA-ni” sebuah pendekatan pembelajaran karya tulis, buah pemikirannya yang menggabungkan pitutur luhur Jawa dengan motivasi modern. Filsafat pop reflektif, implementatif dan solutif.
Selain itu, secara geografis dan konektivitas, Malang memberikan posisi yang lebih sentral untuk menjangkau jaringan industri dan akademik di seluruh Jawa Timur dan Indonesia.
“Dengan penuh rasa syukur, efektif, mulai Senin, 27 Oktober 2025, saya telah aktif berkarya dan berdomisili di Kota Malang. Meninggalkan Kota Jember yang telah memberikan banyak pelajaran, pengalaman spiritual, sekaligus ruang eksplorasi untuk karya dan kontribusi sosial. Tempat saya mendapatkan ilmu tambahan melengkapi dari yang belum saya dapat di Bali,”demikian pesan digital tertanggal 27/10/25 yang terima Redaksi dari pria yang telah malang melintang di industri hotel di tanah air ini.
“Langkah ini menjadi bagian dari perjalanan baru saya setelah empat tahun penuh makna bersama Java Lotus Hotel Jember selama empat tahun yang well spent, penuh pengalaman, pelajaran dan kehangatan kolaborasi,”lanjut Jeffrey.
Dalam pesannya yang juga ditujukan kepada rekan, sahabat, dan mitra profesional di industri perhotelan, pariwisata, dan edukasi itu, Jeffrey menyatakan perpindahannya ke Kota Malang telah melalui proses pertimbangan kebutuhan mobilitas, efektivitas waktu, dan pengembangan jaringan kerja lintas kota. Namun demikian di Malang, dirinya masih tetap berkecimpung di industri yang sama.
Baca juga : Menperin: Industri Agro Jadi Penggerak Utama Pertumbuhan Ekonomi Nasional
“Mulai hari ini, saya kembali berfokus pada layanan jasa Konsultan Manajemen, Sales & Marketing untuk industri perhotelan dan pariwisata, serta pengembangan program edukasi non-formal dengan konsep n-JAWA-ni, yaitu pendekatan pembelajaran yang menggabungkan local wisdom dan global mindset dalam membangun karakter profesional di era modern,”ungkap Jeffrey.
Jeffrey menyatakan dirinya percaya bahwa setiap kolaborasi memiliki makna, dan setiap perjalanan membuka kesempatan baru. Karenanya, dirinya sangat terbuka untuk berjejaring, berdiskusi, dan bekerja sama dalam proyek-proyek yang berorientasi pada pertumbuhan manusia, bisnis, dan masyarakat majemuk. Perpindahan ini kata Jeffrey adalah bagian dari perjalanan hidup dan profesional yang dianggapnya sebagai evolution step, bukan sekadar perubahan tempat tinggal, melainkan transformasi ruang berkarya.
“Saya memutuskan pindah ke Malang karena ingin memperluas cakrawala, memperdalam kolaborasi, serta membangun basis baru bagi program konsultasi, edukasi, dan pengembangan SDM perhotelan serta pariwisata melalui CV. Namaku Brandku Consulting. Saya percaya, setiap kota memiliki energi dan karakternya sendiri. Dan Malang kota kelahiran, kembali ke domisili sesuai KTP yang telah saya tinggal merantau selama 40 tahun. Kota Malang bagi saya, adalah kota yang menenangkan namun progresif, ideal untuk melahirkan dan menjalankan ide-ide besar,”jelas Jeffrey.
Kepindahan Jeffrey juga telah disetujui keluarganya yang merupakan fondasi dan kekuatan dirinya. Keluarganya selalu terbiasa dengan ritme hidup yang dinamis dan terbuka terhadap perubahan.
“Meski sebagian besar aktivitas saya kini berpusat di Malang, kami tetap menjaga kedekatan dan keseimbangan, baik secara emosional maupun spiritual. Saya percaya, rumah bukan hanya tempat tinggal, tapi tempat di mana niat baik selalu berpulang,” jelas Jeffrey.
Baca juga :Kuartal III 2025, Summarecon Catat Pendapatan Prapenjualan Rp3,57 Triliun
Pindahnya Jeffrey pertimbangannya lebih kepada legacy mission bukan sebagai obsesi diri. Dirinya ingin mengubah pengalaman panjang di dunia hospitality menjadi warisan pembelajaran dan inspirasi bagi generasi berikutnya.
“Target saya sederhana tapi bermakna: mencetak lebih banyak pathmakers, orang-orang yang berani memimpin dengan hati, berkarakter, dan beretika. Saya ingin menjadikan Malang sebagai pusat gerak baru untuk Namaku Brandku Academy, mengembangkan program edukasi, workshop, dan konsultasi yang membantu insan hospitality Indonesia naik kelas tanpa kehilangan jati dirinya,”papar Jeffrey.
“Terima kasih atas dukungan, persahabatan, dan kerja sama yang telah terjalin selama ini. Semoga langkah baru di Kota Malang ini menjadi awal dari banyak hal baik yang dapat kita lakukan bersama,” tutup Jeffrey.*







