GlobalReview-Jakarta-Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta serta PT Summarecon Agung Tbk kembali menggelar Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) 2022 secara offline setelah sempat terhenti selama 2 tahun. Pada tahun ini merupakan gelaran acara yang ke 18 dan berlangsung Summarecon Mall, Kelapa Gading, Jakarta sejak 1 September hingga 11 September 2022menghadirkan berbagai karya pelaku fesyen, kriya, serta berbagai gerai pelaku kuliner. Selain sebagai upaya untuk mendukung industri mode tanah Air dan pelestarian budaya, ajang JF3 ini menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menjadi momentum sub sektor fesyen dan kuliner di Jakarta setelah pandemi.
Saat pembukaan JF3 di Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (1/9/2022), Sandiaga mengatakan kegiatan JF3 ini diharapkan bisa memberikan multiplier effect yang dapat menggeliatkan sektor ekonomi kreatif terutama di sub sektor fesyen dan kuliner. “Kita harap ini (JF3) bisa menjadi momentum bagi kebangkitan fesyen dan kuliner nusantara,” kata Sandiaga. Selain itu kata Sandiaga momen ini juga bisa membangkitkan ekonomi dan cipta lapangan kerja. Pengembangan ini, kata Sandiaga, sangatlah penting. Karena, sektor ekonomi kreatif di Indonesia berhasil menyumbangkan lebih dari Rp1.300 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
- Baca Juga : Jasa Armada Raih Penghargaan Saham Terbaik 2022
“Dari sumbangan lebih dari Rp1.300 triliun terhadap PDB nasional, 75 persennya dihasilkan dari tiga subsektor utama yaitu kriya, fesyen, dan kuliner dan di JF3 ketiganya hadir,” kata Sandiaga. Terlebih JF3 juga masuk ke dalam rangkaian acara Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022 yang dipromosikan sepaket dengan event lain dari berbagai provinsi secara rutin tahunan. Sehingga, ia menilai JF3 memegang peranan yang sangat vital dalam upaya pengembangan sektor ekonomi kreatif di Indonesia. “Pengembangan ketiga subsektor ini akan sangat vital karena tahun lalu Indonesia mampu menembus angka ekspor sebesar 25 miliar dolar AS dan produk yang paling tinggi ekspornya adalah fesyen,” ungkap Sandiaga.
Sandiaga yang saat pembukaan acara didampingi Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani berharap JF3 bisa berperan penting dalam membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi warga DKI Jakarta. “Saya harap JF3 berjalan lancar dan sukses dalam target kita untuk menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru di 2022 dan 4,4 juta lapangan kerja baru di 2024,” harap Sandiaga.
Hal senada diungkapkan Chairman JF3, Soegianto Nagaria. Menurutnya selama dua tahun pandemi, pihaknya banyak melakukan pembenahan dan intropeksi terkait dengan perencanaan yang akan dilakukan dan kontribusi kepada industri mode dan kuliner. “Tahun ini diselenggarakan secara offline karena pandemi sudah cukup terkendali. Kami menilai kekuatan bertemu, melihat langsung itu banyak membantu. Kami ingin lebih dikenal secara luas lagi,” kata Soegianto Nagaria.*