GlobalReview-Sydney-Hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) berada di Australia untuk kunjungan kenegaraan. Di Australia, Jokowi diterima Gubernur Jenderal Australia, David Hurley, di Admiralty House, Sydney, pada Selasa pagi, 4 Juli 2024.
Dalam kesempatan tersebut dilansir dari keterangan tertulis presiden.go id, Jokowi secara langsung disambut oleh David Hurley sesaat setelah turun dari kendaraannya. Kedua pemimpin kemudian berjalan beriringan menuju lokasi upacara penyambutan kenegaraan dengan iringan 21 dentuman meriam.
Baca Juga : Karma Spa luncurkan Pemandian Es Magnesium Dengan Pemandangan Laut Bali
Saat Jokowi berada di mimbar kehormatan, lagu kebangsaan masing-masing negera diperdengarkan. Kemudian Hurley mempersilakan Jokowi memeriksa barisan kehormatan dan diikuti dengan pengenalan delegasi masing-masing.
Setelahnya, keduanya memasuki bangunan Admiralty House untuk menandatangani buku tamu dan dilanjutkan dengan pertemuan tatap muka. “Saya senang menyambut anda di Admiralty House,” ucap Hurley.
Baca Juga : Menko Muhadjir : Santri Pondok Pesantren Al-Zaytun Tetap Dapatkan Hak Pendidikannya
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengapresiasi dukungan Gubernur Jenderal Australia dalam penguatan hubungan bilateral Indonesia dan Australia.
“Saya ingin hubungan dekat antara dua pemerintah dapat juga diikuti kedekatan-kedekatan di tingkat masyarakat,” ucap Jokowi.
Pertemuan antara Presiden Jokowi dan Gubernur Jenderal Hurley berlangsung akrab selama kurang lebih 20 menit. Setelahnya, Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese hadir dan kemudian para pemimpin tersebut melaksanakan foto bersama di teras Admiralty House.Usai berfoto bersama, rangkaian penyambutan kenegaraan diakhiri dengan jamuan santap siang kenegaraan.
Baca Juga : UMKM Binaan BNI Di Hongkong Pikat Menteri BUMN Erick Thohir
Turut serta mendampingi Jokowi yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Duta Besar RI untuk Australia, Siswo Pramono.*
