Connect with us

Budaya

Kedubes AS di Jakarta, Kemenlu dan Kemenbud Eksplorasi Cara Pulangkan Artefak Budaya ke Indonesia 

Para peserta diskusi berfoto bersama usai acara/Foto:Kedubes Amerika

GlobalReview-Jakarta – Amerika dan Indonesia terus mengeksplorasi cara-cara untuk memfasilitasi pemulangan artefak budaya Indonesia yang saat ini berada dalam penjagaan otoritas AS. Upaya ini melanjutkan kerja sama sebelumnya, termasuk pemulangan tiga artefak Indonesia pada 2021 melalui kolaborasi antara Departemen Keamanan Dalam Negeri AS dan Kejaksaan Distrik New York County. 

Baca juga:Fantastis, Dalam Hitungan Menit Penjualan Tahap 1 Bellefont Summarecon Serpong Hasilkan Rp250 Miliar

Terkait hal itu, Konselor Direktorat Amerika I Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Renita Moniaga dalam keterangannya dikutip Redaksi, Sabtu 21/6/25 mengatakan upaya yang berdedikasi dari perwakilan Indonesia di luar negeri, didukung oleh koordinasi erat dengan mitra internasional, telah memungkinkan Indonesia untuk memulangkan kembali warisan budaya bangsa.

Baca juga:Panglima TNI Bersama Menhan RI Tinjau Pasukan Defile Untuk Bastille Day Prancis

“Namun, diplomasi bukan hanya soal pengembalian fisik artefak melainkan juga tentang memperkuat kerja sama kebudayaan dengan negara-negara seperti Amerika dan membangun hubungan antar masyarakat melalui komitmen bersama dalam pelestarian warisan budaya,”kata Renita di sela-sela diskusi panel mengenai pentingnya pemulangan artefak budaya di pusat kebudayaan AS @america pada Rabu, 18/6/25. 

Baca juga:Loman Park Hotel, Destinasi Ideal untuk Bleisure dan MICE di Jantung Yogyakarta

Sementara itu, juru bicara Kedutaan Besar (Kedubes) AS, Jamie Ravetz mengatakan pengembalian artefak ke Indonesia turut mendukung terciptanya pasar benda seni di Amerika yang aman dan bebas dari barang ilegal. Hal ini juga memastikan bahwa benda-benda berharga tersebut berada di tempat yang semestinya, sehingga dapat dipelajari dan diapresiasi oleh generasi mendatang.

Baca juga:Tingkatkan Keselamatan Angkutan Jalan, Ditjen Hubdat Tekankan Pentingnya Bus Masuk Terminal

“Repatriasi properti budaya memberikan manfaat bagi Amerika dan Indonesia. Kami bangga dapat bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam upaya ini,”jelas Jamie.

Amerika dan Indonesia saat ini juga bekerja sama dalam berbagai program pelestarian warisan budaya. Melalui program hibah Ambassadors Fund for Cultural Preservation (AFCP), organisasi non profit Southeast Asia Museum Services mendukung pengembangan sistem katalogisasi digital di 12 museum di Indonesia.

Baca juga:Gelar Konferensi Internasional Pertama, Fakultas Hukum UNAS Hadirkan Menteri Ketenagakerjaan dan Pakar Dunia

Proyek AFCP lainnya yang sedang berjalan tengah mendokumentasikan bahasa-bahasa daerah Indonesia melalui platform digital sumber terbuka, sementara proyek yang telah selesai baru-baru ini berhasil mendokumentasikan praktik dan resep kuliner tradisional dari berbagai wilayah di Nusantara. 

Baca juga:Struktur Direksi dan Komisaris Pupuk Indonesia Dirombak, Musisi Yovie Widianto Masuk Jajaran Komisaris

Diskusi yang terlaksana berkat kerja sama Kedubes Amerika di Jakarta, Kemlu dan Kementerian Kebudayaan (Kembud) ini juga dihadiri Anton Wibisono, Kepala Subdirektorat Advokasi di Kembud dan Ayu Dipta Kirana, Peneliti Senior dari Southeast Asia Museum Services sebagai panelis. Asep Kambali (moderator), pendiri Komunitas Historia Indonesia dan alumni program pertukaran profesional International Visitor Leadership Program (IVLP) dari Departemen Luar Negeri AS*

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Budaya