GlobalReview-Jakarta – Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati, berharap lulusan dari pendidikan vokasi lebih memilih menjadi pelaku wirausaha ketimbang mengejar menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
“Jadi kami berharap sebetulnya teman-teman dari vokasi itu tidak menjadikan ASN atau P3K sebagai pilihan pertama, kecuali hal-hal yang sifatnya mendidik,” kata Kiki pada acara Bincang Santai melalui ‘Coffee Morning’ di Jakarta, Rabu (13/9/2023).
Kalaupun mereka menjadi ASN, kata Kiki, ASN yang sangat erat terkait dengan kevokasiannya, “Itu yang kami harapkan sebetulnya karena memang pendidikan kita, hal pertamanya yang harus kita wujudkan adalah relevansi investasi seseorang belajar di suatu bidang tertentu, yaitu untuk kompeten di bidang itu,” paparnya.
Baca juga: Ditjen Vokasi Targetkan Hingga Akhir 2023 Bakal Ada 16 Politeknik Berstatus BLU
Dirjen Pendidikan Vokasi juga menyebutkan, tren di masyarakat saat ini masih mengagungkan gelar atau ijazah dibandingkan kompetensi, hal itu menurunkan minat masyarakat untuk masuk ke pendidikan vokasi. “Itulah masalahnya masih di situ,” ujarnya.
Baca juga: Diktiristek: Tidak Wajib Skripsi Tapi Tetap Awasi Proses Kelulusan Mahasiswa
Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk membuka cakrawala masyarakat bahwa kompetensi itu lebih penting dari sekedar ijazah dan gelar yang sebetulnya belum tentu bermakna kompeten.
“Kami berharap banyak lulusan vokasi mau jadi guru SMK, itu kami harapkan betul. Kemudian banyak lulusan vokasi yang mau menjadi dosen di pendidikan vokasi, itu sangat kami harapkan, menjadi peneliti di bidang teknologi-teknologi terapan, itu kami sangat mengharapkan,” imbuhnya.*