Connect with us

Global Review

Kemenkes Launching Nasional Integrasi Layanan Primer dan Penguatan Perencanaan Pembangunan Kesehatan

Menkes Budi G Sadikin pada acara Pertemuan Launching Nasional Integrasi Layanan Primer dan Penguatan Perencanaan Pembangunan Kesehatan dengan tema "Transformasi Sistem Kesehatan Nasional untuk Indonesia Maju" di JI Expo Kemayoran, Jakarta.

GlobalReview-Jakarta – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan revitalisasi Posyandu supaya fokus kedepannya lebih banyak menjaga orang agar tetap sehat bukan mengobati orang yang sakit.

Baca juga: Menkes Budi: Pentingnya pengelolaan penyakit COVID-19 jangka panjang

Menkes Budi Gunadi Sadikin akan memfokuskan pelayanan kesehatan ke arah preventif atau promotif preventif. Hal tersebut dilakukan melalui transformasi pilar kesehatan pertama terkait layanan primer. Ada enam pilar transformasi kesehatan yang diinisiasi Menkes Budi yaitu: Transformasi Layanan Primer, Transformasi Layanan Rujukan, Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, Transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, Transformasi SDM Kesehatan, dan Transformasi Teknologi Kesehatan. Itu adalah 6 kerangka besar yang akan dikejar sampai tahun 2024.

Baca juga: Atasi Polusi Udara, Menkes Ajak Masyarakat Gunakan Kendaraan Umum

Keenam pilar ini menurut Menkes Budi, saling menopang satu sama lain, mendukung satu sama lain, dengan tujuan untuk memberikan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.

“Pentingnya sinergi dan kolaborasi seluruh komponen bangsa untuk menyukseskan agenda transformasi kesehatan yang saat ini tengah dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan,” kata Menkes Budi pada acara Pertemuan Launching Nasional Integrasi Layanan Primer dan Penguatan Perencanaan Pembangunan Kesehatan dengan tema “Transformasi Sistem Kesehatan Nasional untuk Indonesia Maju” di JI Expo Kemayoran, Jakarta pada Kamis (31/8/2023).

Baca juga: Indonesia Dorong Kawasan ASEAN Lebih Kuat Hadapi Tantangan Kesehatan

Hadir dalam acara tersebut Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene, Perwakilan Kemenko PMK, Perwakilan Kemendagri, Perwakilan Kemendes PDTT, Para Gubernur dan Bupati juga undangan lainnya.

Lebih lanjut Menkes Budi mengatakan saat ini ada sekitar 12 ribuan Puskesmas yang tersebar di semua wilayah Indonesia. Ia menilai jumlah tersebut tidak akan mencapai pemerataan pelayanan kesehatan. Ada sejumlah program yang akan dilakukan di antaranya menata ulang jaringan fasilitas layanan kesehatan.

Dirinya akan merevitalisasi Posyandu agar menjadi lebih formal dengan anggaran yang sesuai. Nantinya Posyandu ini bisa diatur oleh Kementerian Dalam Negeri atau Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Posyandu ini akan bertindak secara lebih aktif bukan hanya melayani bayi dan ibu tapi akan melayani seluruh siklus hidup termasuk remaja, dewasa, dan Lansia.

Baca juga: Menkes Tinjau Langsung Penanganan Stunting Berbasis Elektronik di Sumedang

“Selain itu perlu mereformasi laboratorium kesehatan masyarakat. Jadi setiap Puskesmas bisa melakukan layanan laboratorium misalkan 100 kali tes, kemudian di atasnya laboratorium kesehatan kabupaten/kota, di atasnya lagi laboratorium provinsi, kemudian regional, dan nasional,” tutur Menkes Budi.

Menkes Budi menegaskan bahwa transformasi kesehatan merupakan wujud kehadiran negara dalam menyediakan akses layanan kesehatan yang adil, bermutu dan berkualitas di seluruh pelosok negeri. “Pelaksanaan transformasi kesehatan merupakan tanggung jawab negara kepada masyarakat, karenanya titik fokusnya ada pada masyarakat,” tutup Menkes Budi. *

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Global Review