Connect with us

Kesehatan

Kemenkes Resmikan Ina-CRC di Eijkman RSCM

Mewakili Menteri Kesehatan, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono meresmikan Indonesian Clinical Research Center (Ina-CRC) di Eijkman, RSCM, Jakarta.
Mewakili Menteri Kesehatan, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono meresmikan Indonesian Clinical Research Center (Ina-CRC) di Eijkman, RSCM, Jakarta.

GlobalReview-Jakarta – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono meresmikan Indonesian Clinical Research Center (Ina-CRC) di Eijkman, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), pada Rabu (15/10/2024).

Dante menyampaikan Ina-CRC adalah research organize yang akan melakukan kolaborasi riset antara industri farmasi antar rumah sakit dan akademisi di universitas.

Baca juga: Menkes Resmikan Klinik MELATI RSAB Harapan Kita Jakarta

“Birokrasi riset selama ini masih menghadapi kendala misalnya dari sisi pengiriman material transfer agreement (perjanjian alih metrial) ke luar negeri. Dengan regulasi yang kita buat dengan sederhana material transfer agreement bisa berjalan dengan baik. Diharapkan dengan adanya Ina-CRC, penelitian di Indonesia lebih banyak,” kata Wamenkes.

Lebih lanjut Dante mengatakan dengan penyederhanaan dan kolaborasi yang digagas oleh CRC ini mudah-mudahan penelitian klinis yang di lakukan membawa dampak kepada treatment yang lebih baik.

Baca juga: Wamenkes Hadiri Regional Workshop on Innovations for Quality Integrated Primary Health Care di Jakarta

“Ada Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi) sebagai laboratorium sekuensing DNA. Kita punya BGSi sebagai laboratorium sekuensing DNA. Di dalam BGSi ada teknologi digital yang sudah begitu maju seperti artificial intelligent (AI),” ujar Dante.

CRC tidak akan tumpang tindih dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional karena CRC memiliki perbedaan dengan BRIN. CRC ini penelitiannya khusus dikonsentrasikan ke penelitian klinis, jadi berbasis rumah sakit. Kalau BRIN kan penelitian murni, kalau CRC berbasis rumah sakit dan berbasis pasien jadi tidak bertumpang tindih dengan BRIN.

Baca juga: Kemenkes Buka Kelas Internasional Jerman di Poltekkes Medan dan Poltekkes Maluku

“Tapi kita tetap melakukan koordinasi dengan BRIN untuk penelitian dari laboratorium ke rumah sakit,” tutup Dante. *

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Kesehatan