Connect with us


Pertambangan

Kemnaker : Industri Smelter Harus Jadi Contoh Penerapan K3

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang dalam kunjungan ke PT. Bintan Alumina Indonesia (PAI), di Bintan, Kepulauan Riau, Kamis (13/4/2023). Foto: Kemnaker

GlobalReview-Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berharap industri smelter mampu menjawab tantangan menjadi industri bermartabat dan memberikan perlindungan ketenagakerjaan, pelindungan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap proses produksi, tenaga kerja, orang lain yang berada di tempat kerja dan masyarakat luas.

Baca Juga : Menko PMK: Mudik dan Balik Lebih Awal Dapat Bonus Diskon Biaya Tol 20 Persen

Harapan tersebut disampaikan oleh Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang saat membuka sosialisasi pelaksanaan Riksa Uji dan sosialisasi norma ketenagakerjaan pada industri smelter di PT. Bintan Alumina Indonesia (PAI), di Bintan, Kepulauan Riau, Kamis (13/4/2023) dalam siaran persnya.

“Perusahaan smelter harus menjadi contoh dalam penerapan norma-norma ketenagakerjaan dan penerapan K3 yang baik serta hubungan industrial yang harmonis untuk menjamin kelangsungan usaha dan ketenangan bekerja, ” kata Haiyani Rumondang.

Baca Juga : Indonesia Miliki Obat Baru COVID-19, Dinilai Lebih Efektif Obati Pasien

Haiyani berpendapat perlu antisipasi terjadinya potensi pelanggaran norma ketenagakerjaan dan K3 pada industri smelter, yang memiliki potensi bahaya tinggi. Diantaranya menerapkan dan melakukan audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara terstruktur.

Kedua, melakukan pemeriksaan dan pengujian berkala faktor bahaya lingkungan kerja, baik bahaya fisika, kimia, biologi, ergonomi, psikologi, dan kesehatan kerja. “Setiap Industri smelter harus memiliki program yang terstruktur dalam penerapan norma ketenagakerjaan di perusahaan dan harus membuka akses untuk pembinaan ketenagakerjaan dalam upaya penerapan regulasi ketenagakerjaan, ” ujarnya.

Baca Juga :BRI Regional Jakarta 1 Bagikan Paket Sembako di Ramadhan 1444H

Haiyani Rumondang menegaskan sosialisasi norma ketenagakerjaan ini sebagai bentuk kolaborasi pemerintah pusat dan daerah dalam pembangunan ketenagakerjaan, khususnya dalam reformasi tata kelola industri smelter di Indonesia.

“Selain bentuk perhatian dan tanggung jawab pemerintah bidang ketenagakerjaan, sosialisasi ini juga sebagai bentuk edukasi penerapan perlindungan ketenagakerjaan dan K3 di perusahaan smelter, ” kata Haiyani.

“Kehadiran kami di sini, untuk menjaga kestabilan, iklim ketenagakerjaan, berikut kestabilan hubungan industrial yang harmonis. Tak hanya itu, terpenting adalah keberlangsungan norma-norma ketenagakerjaan dapat dijalankan, ” lanjut Haiyani.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

More in Pertambangan