
GlobalReview-Jakarta — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan, Indonesia ditakdirkan menjadi negara yang selalu diliputi bencana. Hal ini diperkuat dengan kondisi geografisnya yang berada di wilayah cincin api atau “ring of fire”.
Muhadjir menyampaikan, Indonesia merupakan negara yang memiliki risiko bencana superkompleks. Risiko bencana geologi disebabkan karena Indonesia berada di Cincin Api Pasifik. Letak geologi ini menciptakan Megathrust dan 127 gunung api aktif yang bisa memicu gempa serta tsunami.
Menurutnya, keberadaan gunung api ini memiliki dampak langsung dan tidak langsung terhadap keberadaan bencana di Indonesia. Bencana langsung akibat cincin api seperti erupsi, lahar dingin, sementara yang tidak langsung kita berada di atas lempengan patahan bumi yang setiap saat bisa bergerak.
Hal tersebut dijelaskan Muhadjir Effendy saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Malam Penganugerahan Tangguh Awards 2024, yang diselenggarakan oleh BNPB, di Dome Spark Jakarta, pada Sabtu (22/9/2024).
Baca juga: Menko PMK Resmikan SMK Asy-Syarif Mitra Industri Mojokerto
“Kita ini sudah ditakdirkan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa berada di atas bumi yang penuh bencana dengan segala konsekuensinya. Karena itu, tidak ada pilihan lain bagi bangsa Indonesia ini kecuali bagaimana bersikap positif, proaktif, antisipatif terhadap berbagai macam bencana yang ada di negara kita,” ujarnya.
Menko PMK menyampaikan, dengan kenyataan bahwa bencana akan selalu ada di Indonesia, maka langkah terpenting bagi BNPB selaku penanggung jawab kebencanaan, dan juga seluruh unsur masyarakat adalah membangun kesadaran dan kewaspadaan akan bencana yang pasti akan ada.
“Menjadi tanggung jawab kita semua untuk melakukan edukasi gerakan penyadaran terhadap masyarakat, dan juga terus menanamkan sikap waspada terhadap bencana yang setiap saat akan kita hadapi,” ungkapnya.
Muhadjir menyampaikan, beberapa bencana kerap kali berulang seperti banjir bandang ataupun banjir lahar dingin. Namun, di beberapa daerah yang menjadi langganan bencana tersebut, justru masyarakatnya sering teledor dan tidak waspada akan bencana yang mengancamnya, sehingga sering menjatuhkan banyak korban jiwa.
Baca juga: Stand Kopassus Jadi Magnet Pengunjung Matra Fair 2024 di Silang Monas
“Makanya perlu ada edukasi, perlu data, perlu menanamkan nilai kewaspadaan pada seluruh warga masyarakat terutama anak-anak didik kita di sekolah-sekolah akan pentingnya bencana ini. Seluruh pulau di Indonesia itu terancam oleh bencana,” ungkapnya.
Menurutnya, langkah yang dilakukan BNPB melalui kegiatan Tangguh Award yang mengedukasi masyarakat tentang kesiapan menghadapi bencana melalui karya seni
menjadi sarana edukasi yang sangat baik kepada masyarakat.
Sebagai informasi, Tangguh Award 2024 merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada para pegiat seni yang berdedikasi dalam mengedukasi masyarakat tentang kesiapan menghadapi bencana.
Acara ini merupakan agenda tahunan BNPB yang sudah berlangsung sejak 2012. Tangguh Award memberikan ruang bagi kreativitas para pegiat seni fotografi, video, desain, dan musik di Indonesia yang peduli terhadap lingkungan dan bencana alam.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menegaskan Tangguh Award 2024 merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada para pegiat seni yang berdedikasi dalam mengedukasi masyarakat tentang kesiapan menghadapi bencana.
Baca juga: Kemenkes Buka Kelas Internasional Jerman di Poltekkes Medan dan Poltekkes Maluku
“Ini adalah bentuk penghargaan kepada anak-anak bangsa yang telah berkontribusi dan berdedikasi dalam mengedukasi masyarakat agar siap menghadapi bencana melalui karya-karya mereka,” tutup Suharyanto. *
