GlobalReview-Jakarta-Dalam publikasi riset yang sadur pada Selasa, 24/9/2024, Analis Samuel Sekuritas, Ahnaf Yassar Lilo mengatakan perpanjangan insentif PPN hingga akhir tahun 2024 yang diberikan pemerintah akan dapat membantu mempertahankan pertumbuhan penjualan properti dan meningkatkan penjualan pemasaran, hal yang terjadi pada perusahaan pengembang perumahaan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA). Kenaikan pendapatan SMRA saat selama semester I/2024 ditopang oleh insentif PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk rumah di bawah Rp5 miliar. Penguatan tersebut berpotensi akan terus berlanjut hingga akhir smester II/2024 seiring perpanjangan masa berlaku insentif.
Baca Juga :Luna Beach Club, Temani Tamu Sepanjang Hari Dengan Musik yang Energik dan Memukau
Di sepanjang semester I/2024 laba bersih SMRA tercatat sebesar Rp753,68 miliar, meningkat 70,50% secara tahunan (year on year/YoY), dibandingkan dengan laba pada tahun lalu di periode yang sama sebesar Rp442,03 miliar. Kenaikan laba bersih SMRA tersebut juga sejalan dengan kinerja pendapatan yang meraih Rp5,67 triliun atau tumbuh sebesar 89,56% YoY. Perolehan SMRA ini dikontribusikan oleh segmen penjualan rumah ke pihak ketiga sebesar Rp3,5 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 191,16% dari capaian sebelumnya.
Baca Juga :Kesadaran dan Kewaspadaan Bencana Harus Dimiliki Seluruh Masyarakat Indonesia
Di tengah kinerja usaha SMRA yang positif tersebut, membuat pencatatan saham perdana alias Initial Public Offering (IPO) dari anak usaha juga semakin menguat. Bahkan kata Ahnaf kinerja perseroan yang lebih baik juga berpeluang bertahan pada potensi spin-off anak usaha SMRA yaitu PT Summarecon Investment Property (SMIP) dan suku bunga yang lebih rendah. Namun risiko yang akan dihadapi SMRA adalah berkurangnya insentif pajak dan tarif pajak yang lebih tinggi pada tahun depan.
Baca Juga :PLN UID Jaya Sabet Penghargaan Internasional di Ajang Asian Impact Awards 2024
Faktor ini, dapat menghambat pertumbuhan karena penjualan properti berkontribusi sekitar 74% dari pendapatan usaha SMRA. Terkait dengan kondisi yang demikian, dalam keterangannya, Samuel Sekuritas menyarankan mempertahankan peringkat beli untuk SMRA dengan target yang meningkat dari level Rp700 menjadi Rp800.*