GlobalReview-Jakarta – Beberapa tahun terakhir, Sustainability mendapat sorotan signifikan di dunia internasional termasuk di Indonesia. Isu-isu dan tantangan yang paling mendesak utamanya terkait perubahan iklim ekstrem, risiko punahnya keanekaragaman hayati, kesenjangan sosial dan gender, serta tantangan keberagaman dan inklusivitas, yang menjadi masalah kritis bagi organisasi, pemerintah dan individu.
Terkait hal itu berbagai institusi berupaya mengatasi tantangan ini dan berusaha menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan bagi generasi mendatang. Salah satunya, IABC Indonesia Mid-yang menyelenggarakan konferensi tahunan bertema “Sustainability Today, Legacy for Tomorrow”.
Baca Juga: 15 Tahun AII Berkiprah Untuk Negeri, Jadi Jembatan Antara Inventor dan Investor
Acara yang berlangsung pada 14 Juli 2023 di Hotel Westin, Jakarta ini bertujuan untuk memberikan wawasan, pengetahuan baru, dan kesempatan berdiskusi serta berjejaring dengan para pakar komunikasi mengenai strategi yang berdampak pada keberlanjutan dan perkembangan bisnis perusahaan dalam berbagai industri demi masa kini dan masa depan.
Dalam kesempatan ini Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) turut memberikan pemahaman tentang pentingnya kota yang menjalankan prinsip-prinsip Green (Hijau), Smart (Pintar), Inclusive (Inklusif), Resilient (Ketangguhan), and Sustainable (Berkelanjutan) di depan ratusan peserta konferensi ini.
Baca Juga: UNAS Masuk Peringkat 4 Universitas Terbaik di Jakarta
Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono dalam sambutannya memaparkan, bahwa, konsep pembangunan IKN berfokus untuk menjadikannya kota hutan yang pintar dan berkelanjutan, dan ini merupakan konsep yang pertama di dunia. “Jadi, dari sekitar 256.000 hektar area IKN, 65 persennya akan ditransformasikan menjadi hutan tropis,” ujar Bambang.
Pembangunan IKN kata Bambang juga sejalan dengan target-target global, antara lain dengan berperan aktif dalam mengatasi perubahan iklim. IKN akan menjadi kota pertama di Indonesia yang memiliki Locally Determined Contribution (LDC), atau komitmen aksi iklim di tingkat kota. LDC ini selanjutnya akan berkontribusi pada Nationally Determined Contribution Indonesia dalam memenuhi target iklim di Paris Agreement.
Baca Juga: Tangkap DHE di Dalam Negeri, BNI Siapkan Sistem dan Program Optimalisasi
“Transformasi menuju kota hutan berkelanjutan ini juga ditargetkan akan menjadikan IKN sebagai kota netral-karbon pertama di Indonesia di 2045,” tegas Bambang.
Di bagian berbeda, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong menyambut baik acara ini dan mengungkapkan kesadaran bahwa praktik keberlanjutan mungkin belum banyak dimiliki masyarakat umum, bahkan tak jadi prioritas di kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Pasar Masih Optimis Terhadap Saham Summarecon di Semester II 2023
“Praktisi komunikasi harus menjadi garda terdepan untuk membantu mengkomunikasikan kesadaran akan praktik Keberlanjutan”, pungkas Usman.
Dalam kesempatan terpisah, Tenaga Ahli Komunikasi Otorita IKN, Troy Pantouw, menyampaikan bahwa Kota Nusantara yang sedang dalam taraf pembangunan ini mengundang berbagai pemangku kepentingan untuk berkolaborasi memberikan kontribusi yang terbaik bagi Kota Nusantara dan bersama-sama menuju visi Indonesia emas 2045 yang memiliki empat dimensi yaitu pengembangan sumber daya manusia dan teknologi terkini, pengembangan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan hasil-hasil pembangunan serta memperkuat ketahanan nasional dan tata kelola.*