GlobalReview-Jakarta– Hingga kuartal III tahun 2022, laba bersih PT Summarecon Agung Tbk tercatat berdasarkan laporan keuangan perseroan sebesar Rp309,67 miliar. Angka ini naik 81,69% bila dibandingkan periode periode yang sama tahun 2021 yaitu sebesar Rp170,44 miliar. Pendapatan perusahaan emiten yang berkode SMRA ini pada III 2022 juga naik sebesar 11,13% menjadi Rp4,21 triliun, dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,78 triliun.
- Baca Juga : Paramount Petals Luncurkan Klaster Ketiga
Kenaikan pendapatan SMRA ini utamanya di sokong oleh pengembangan segmen properti yaitu sebesar Rp2,66 triliun. Pendapatan di Segmen properti ini berasal dari beberapa sektor diantaranya dari pendapatan rumah tercatat sebesar Rp1,31 triliun, pendapatan sektor bangunan konvensional sebesar Rp639,23 miliar, pendapatan dari sektor apartemen sebesar Rp355,69 miliar, dan pendapatan dari sektor kavling sebesar Rp313,98 miliar, pendapatan dari sektor perkantoran yang tercatat sebesar Rp13,87 miliar, pendapatan sektor pergudangan sebesar Rp10,06 miliar, dan pendapatan lainnya dari segmen pengembang properti tercatat sebesar Rp15,92 miliar.
Pada segmen properti investasi, SMRA hingga III tahun 2022 mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,05 triliun. Angka ini berasal dari pendapatan mal dan retail tercatat sebesar Rp979,77 miliar, pendapatan dari sektor perkantoran sebesar Rp23,55 miliar, komersial dan lainnya sebesar Rp45,42 miliar, dan hunian sebesar Rp2,44 miliar.
Di segmen lainnya SMRA mencatat pendapatan sebesar Rp500,02 miliar yang berasal dari rincian; pengelolaan properti dan estate sebesar Rp247,54 miliar, hotel sebesar Rp195,54 miliar, rekreasi sebesar Rp35,19 miliar, dan lainnya sebesar Rp21,33 miliar. Sedangkan dari sisi pengeluaran, beban pokok pendapatan dan beban langsung SMRA tercatat sebesar Rp2,05 triliun. Beban penjualan SMRA tercatat sebesar Rp224,48 miliar, serta beban umum dan administrasi SMRA sebesar Rp663,96 miliar.
Berdasarkan catatan laporan keuangan SMRA, Juli hingga akhir September 2022, total nilai aset SMRA naik 5,64% menjadi Rp27,51 triliun, dari posisi akhir Desember 2021 yang sebesar Rp26,04 triliun. Sedangkan liabilitas SMRA adalah sebesar Rp6,17 triliun dan ekuitas SMRA adalah sebesar Rp11,34 triliun.*