
GlobalReview-Jakarta – Universitas Nasional (UNAS) menyelenggarakan pelantikan 1.242 wisudawan dalam acara Wisuda Periode II Tahun Akademik 2022/2023 di Jakarta Convention Center (JCC) pada Minggu (15/10/2023).
Kegiatan wisuda secara konsisten diselanggarakan oleh Unas sebanyak dua kali dalam setahun. Pada pelantikan wisuda ini meliputi 1 wisudawan doktoral ilmu politik, 172 wisudawan program magister, dan 1.069 wisudawan program sarjana.
Baca juga: UNAS Masuk Peringkat 4 Universitas Terbaik di Jakarta
Rektor Universitas Nasional Dr. El Amry Bermawi Putera, M.A. melalui pidatonya menyampaikan bahwa pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, produktif, dan menguasai teknologi saat ini telah menjadi kebutuhan penting. Hal ini didasari karena adanya perubahan yang terus terjadi baik di lingkup internasional, regional, maupun nasional. “Sebagai wisudawan, Anda dihadapkan dengan berbagai tantangan serta perubahan yang terus terjadi, termasuk dalam memasuki dunia kerja yang nyata, riil, dengan tingkat persaingan yang semakin kompetitif,” kata Rektor Dr El Amry Bermawi Putera kepada para wisudawan/wati Periode II Tahun Akademik 2022/2023.
Ditegaskannya, agar mampu bersaing dalam dunia kerja, saat ini tidak hanya bisa mengandalkan ijazah dengan prestasi akademik saja. Namun, kemampuan bersaing saat ini juga membutuhkan modal soft skill. Oleh karena itu, kata El Amry, UNAS terus berbenah memperbaiki diri dalam memenuhi tuntutan, arus perubahan dan kebutuhan akan link and match (menghubungkan dan mencocokkan) dengan dunia usaha, dan industri, serta menyiapkan mahasiswa dalam dunia kerja dan pengembangan keilmuan.
Disampaikan juga bahwa UNAS telah merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif untuk melahirkan lulusan-lulusan yang berkualitas, terampil dan kompeten. Hal itu dibuktikkan dengan penataan ulang kurikulum dan memberlakukan kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) berbasis KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia), SNPT (Standar Nasional Pendidikan Tinggi) dan OBE (Outcome Based Education) atau pendidikan berbasis hasil yang dimulai pada Semester Ganjil Tahun Akademik 2021-2022.
Menurutnya, hal ini juga sebagai wujud komitmen UNAS untuk menjadi institusi pendidikan yang unggul dan memiliki kualitas pembelajaran yang baik. “Kami berkomitmen untuk terus menjadi pusat pembelajaran yang unggul, menjaga standar kualitas yang tinggi dan terus berinovasi menghadapi tantangan masa depan,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Ketua Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (YMIK) Dr. Drs. Ramlan Siregar mengatakan akan terus mendukung langkah UNAS dalam komitmennya untuk terus menjadi yang terbaik dalam memberikan kualitas pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Menurutnya, untuk mencapai standar kualitas tertentu perlu menyiapkan mahasiswa sebagai sumber daya manusia kreatif dan inovatif, baik dari segi kemampuan akademis, teknis, maupun keterampilan komunikasi interpersonal.
“Kami juga mendorong UNAS melakukan upaya optimal, agar mahasiswa dapat menjalankan proses belajar mengajar yang terbaik, dengan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman, serta menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian,” katanya.
Baca juga: Indonesia Desak Penghentian Kekerasan di Daerah Konflik Palestina-Israel
Ramlan pun menyatakan, bahwa UNAS selalu digaris terdepan dalam membuka kesempatan yang lebih besar bagi sumber daya manusia Indonesia memasuki dunia Pendidikan Tinggi yang berkualitas. Sekaligus, menempatkan diri sebagai jembatan bagi anak didik memasuki dunia kerja.
Kepala Lembaga Layanan Dikti Wilayah III Prof Dr Toni Toharudin yang hadir dan menyampaikan pidatonya mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki Impian besar untuk menjadi salah satu negara dengan pendapatan tinggi dan ekonomi terbesar didunia pada tahun 2045.
Menurutnya, faktor penentu dalam mewujudkan visi Indonesia, sebagai negara pendapatan tinggi dan ekonomi terbesar dunia pada tahun 2045 sangat bergantung pada SDM yang handal dan terampil.
“Dengan situasi ini, implikasi yang tidak bisa kita hindari adalah bagaimana mendorong perguruan tinggi agar mampu menjawab tantangan meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan terampil di masa depan,” ungkap Prof Toni.
Ia juga menuturkan, sebagai lulusan perguruan tinggi, para wisudawan memiliki peran penting dalam membentuk masa depan dengan bekal yang telah didapat selama dibangku kuliah.
Baca juga: Juli 2024, Kantor Presiden dan 4 Kantor Kemenko di IKN Selesai Dibangun
Prof Toni juga mengatakan, untuk membentuk masa depan tersebut selain membutuhkan pribadi yang pintar secara akademik juga memerlukan hati yang penuh empati dan semangat yang tinggi.
“Anda adalah pemimpin masa depan, pemikir, peneliti, dan profesional yang akan membawa perubahan positif dalam berbagai bidang kehidupan. Anda telah dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan karakter yang diperlukan untuk menghadapi dunia nyata dengan penuh keyakinan, dan saya yakin Anda memiliki potensi untuk mengambil peran penting dalam menciptakan masa depan yang lebih baik. Saya percaya bahwa Unas dengan reputasi yang dimiliki telah memberikan Anda bekal yang memadai,” katanya.
Pada wisuda tahun akademik 2022/2023, hadir pula Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, ASEAN Eng untuk menyampaikan orasi ilmiah dan pembekalan kepada para wisudawan. Prof. Nizam mengatakan bahwa masa depan Indonesia ada ditangan para wisudawan/i.
Menurutnya, lulusan memiliki tugas untuk mewujudkan Indonesia yang gemilang dengan bekal ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah didapatkan selama perkuliahan.
Baca juga: Menko PMK Dampingi Wapres Pimpin Rakornas Percepatan Penurunan Stunting
Ia juga mengatakan, saat ini tantangan kedepan yang dihadapi oleh para lulusan cukup kompleks sehingga sangat perlu bagi wisudawan/i untuk terus belajar. “Jadi tidak boleh menutup buku kemudian menganggap ilmunya sudah cukup karena tantangan kedepan membutuhkan kita untuk terus mengembangkan diri,” katanya.
Lebih lanjut Prof. Nizam mengatakan bahwa, perkembangan teknologi terus bergerak maju dan sangat cepat, dimana lulusan dihadapkan dengan tantangan seperti mengembangkan ekonomi baru. Ia menyatakan, hadirnya ekonomi baru menimbulkan banyaknya pekerjaan yang hilang namun disamping itu juga muncul pekerjaan baru yang lebih banyak lagi.
“Dengan kemajuan teknologi, ekonomi baru muncul dan harus dimanfaatkan dengan menciptakan pekerjaan baru, memanfaatkan kecanggihan komputer dan teknologi yang semakian pesat kemajuannya ini dan itu adalah tantangan sekaligus peluang. Inilah kesempatan bagi para intelektual muda yang lulus dari perguruan tinggi untuk membangun masa depan yang semakin gemilang,” ucapnya. *
