Connect with us

Global Review

Lantik Pengurus Baru, Ketua PPIBI: Wujudkan bidan profesional berstandar global

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Periode 2023-2028, Dr Ade Jubaedah saat acara pelantikan Pengurus Pusat IBI masa Bakti 2023-2028, di Gedung Tribrata, Jakarta.

GlobalReview-Jakarta – Bidan sebagai tenaga kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat berperan penting dalam menjaga kesehatan ibu dan anak indonesia. Bidan adalah profesi yang penting dan diakui secara global.

“IBI selalu berpijak pada visi misinya yaitu mewujudkan bidan profesional berstandar global. Bidan sebagai tenaga kesehatan profesional, bekerja sebagai mitra masyarakat, khususnya keluarga sebagai unit terkecilnya,” ujar Ketua Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Periode 2023-2028, Dr Ade Jubaedah saat acara pelantikan Pengurus Pusat IBI masa Bakti 2023-2028, di Gedung Tribrata, Jakarta pada Rabu (28/11/2023).

Baca juga: Hadiri Kongres ke-17 IBI, Menkes: Kita akan perluas peran bidan hingga level desa

Ade mengungkapkan Bidan sebagai garda terdepan memiliki posisi strategis untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat holistik komprehensif yaitu yang berkesinambungan, terpadu dan paripurna, mencakup upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam upaya mencapai terwujudnya derajat kesehatan ibu dan anak yang optimal.

“Bidan perlu terus didukung secara maksimal melalui penguatan kompetensi yang diikuti dengan memastikan kewenangan Bidan untuk menjalankan peran pentingnya dalam mendukung ketahanan sistem kesehatan nasional di Indonesia. Maksimalisasi Peran Bidan dalam Transformasi Sistem Kesehatan Indonesia akan menjadi agenda utama dalam program kerja IBI selanjutnya,” tegasnya.

Baca juga: RSAB Harapan Kita, Kemenkes dan IDAI Gelar Skrining Komplikasi Mikrovaskular pada Mata dan Ginjal

Lebih lanjut Ade mengatakan IBI senantiasa selalu mendukung program pemerintah salah satunya yaitu arahan Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin yang akan memperluas peran bidan hingga level desa untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).

“Ini penting bagi pengurus IBI yang baru dilantik saat ini, untuk selalu mendukung program pemerintah. Menkes menyampaikan kalau layanan bidan ini bisa sampai ke desa, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) bisa turun, saat ini AKI kita masih sekitar 160 per 100.000 kelahiran, masih sangat jauh dibandingkan negara-negara maju yang sudah 10 per 100.000 kelahiran,” katanya.

Baca juga: BKKBN Gelar Forum Data Keluarga Nasional Dalam Kesiapan Menghadapi Bonus Demografi

“Diharapkan, dengan dibukanya layanan puskesmas dan bidan hingga tingkat desa, maka IBI dapat membantu meningkatkan kualitas dan kapasitas para bidan agar bisa memeriksa kesehatan seluruh anak dan ibu untuk menurunkan AKI dan AKB. Peningkatan kapasitas bidan dan perluasan puskesmas hingga tingkat desa telah sesuai dengan amanat Presiden, bahwa Puskesmas atau pelayanan kesehatan masyarakat harus mudah diakses, dengan kualitas yang bagus, dan harga yang terjangkau,” tutup Ketua Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Periode 2023-2028, Dr Ade Jubaedah. *

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Global Review