Connect with us

Pendidikan

Mahasiswa Doktor Hukum Universitas Borobudur Tanamkan Nilai Nasionalisme dan Kebersamaan

Mahasiswa Doktor Ilmu Hukum Universitas Borobudur/foto : IST

GlobalReview-Jakarta –Mahasiswa Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Borobudur Angkatan 28C menilai tradisi buka puasa bersama bukan hanya sekadar kegiatan keagamaan, melainkan juga merupakan wadah yang kaya akan nilai-nilai kebersamaan, nasionalisme, dan persatuan.

Baca Juga : Lulusan Doktor Ilmu Hukum Universitas Borobudur Menghasilkan Karya Ilmiah Bereputasi

Ketua Kelas 28C Doktor Ilmu Hukum Universitas Borobudur, Popy Rakhmawaty bahwa, makna buka puasa bersama berfungsi sebagai penghubung masyarakat dari berbagai latar belakang, sehingga dapat memperkuat rasa solidaritas dan persatuan bangsa.

Baca Juga : Semakin Moncer Program Doktor Ilmu Hukum Universitas Borobudur

“Buka puasa bersama telah menjadi tradisi yang kental dalam masyarakat Indonesia, khususnya selama bulan Ramadan. Tradisi ini tidak hanya sekadar kegiatan keagamaan, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai nasionalisme dan kebersamaan yang kuat dalam bingkai persatuan bangsa,” kata Popy Rakhmawaty dalam keterangannya.

Baca Juga : Program Doktor Hukum Universitas Borobudur Luncurkan Sistem Perkuliahan Berbasis Artificial intelligence

Ia menegaskan, dalam konteks Indonesia yang majemuk, buka puasa bersama menjadi simbol toleransi, solidaritas, dan persatuan yang mengatasi perbedaan suku, agama, dan budaya.

Sementara itu Andriansyah Tiawarman salah satu mahasiswa doktor hukum unbor menambahkan, melalui tradisi buka puasa bersama, masyarakat tidak hanya menguatkan ikatan antar individu, tetapi juga menumbuhkan rasa persatuan yang lebih luas. Dalam situasi sosial dan politik yang terkadang memecah belah, kegiatan semacam ini menjadi titik temu dimana perbedaan dapat dipersatukan dengan dialog dan kebersamaan.

“Di tengah maraknya berita hoaks dan polarisasi sosial, buka puasa bersama dapat berfungsi sebagai sarana untuk memperkuat narasi persatuan bangsa. Sebuah penelitian Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada tahun 2023, mencatat 70% responden menyatakan bahwa kegiatan sosial seperti buka puasa bersama mampu mengurangi ketegangan antar kelompok di masyarakat,” tutup Andriansyah.*

 

 

 

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Pendidikan