Connect with us

Pendidikan

Mahasiswa Harus Jadi Garda Depan Ketahanan Nasional

UTA'45 Gelar Studium General/Foto : IST

GlobalReview-Jakarta -Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA’45 Jakarta) menggelar acara Studium General yang menghadirkan dua tokoh penting nasional, yakni Letjen TNI Muhammad Zamroni, Koordinator Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), dan Ketua Dewan Pembina Yayasan UTA’45 Jakarta, Rudyono Darsono.

Baca Juga :KOWANI Gelar Kegiatan Kepemimpinan Perempuan Bangun Ketahanan Bangsa

Dalam forum yang dihadiri ratusan mahasiswa dan dosen ini, Letjen Zamroni menyampaikan pandangan strategisnya terkait ketahanan nasional dan peran pemuda dalam membangun masa depan bangsa.

Baca Juga; Dari Merauke ke Jakarta: Sinergi untuk Hilirisasi dan Ketahanan Pangan Nasional

Ia menekankan pentingnya generasi muda memahami tantangan geopolitik serta menjaga integritas dan semangat bela negara di tengah perkembangan teknologi dan globalisasi yang masif.“Ketahanan nasional bukan hanya urusan militer, tetapi tanggung jawab seluruh elemen bangsa.

Baca Juga :TNI-IPB Bersinergi Untuk Indonesia Berdaulat Pangan, Tanam Harapan, Panen Ketahanan

“Mahasiswa harus menjadi pelopor dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan, terutama dalam menghadapi ancaman non-tradisional seperti disinformasi, radikalisme, dan konflik identitas,” tegas Letjen Zamroni.

Dalam paparannya, Zamroni mengingatkan bahwa ancaman terhadap bangsa Indonesia kini tidak hanya datang dari kekuatan bersenjata, tetapi juga dari serangan siber, polarisasi sosial, hingga krisis identitas kebangsaan.

“Mahasiswa harus berada di barisan terdepan dalam menjaga nilai-nilai persatuan dan nasionalisme. Mereka bukan hanya penerus bangsa, tapi juga pelindungnya,” ujar Zamroni di hadapan mahasiswa dan civitas akademika.

Sementara itu, Rudyono Darsono sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan UTA’45 Jakarta menyoroti pentingnya pendidikan karakter dan pembinaan ideologis di perguruan tinggi. Ia mengajak seluruh sivitas akademika untuk menjadikan kampus sebagai ruang penggemblengan nilai patriotisme yang relevan dengan tantangan zaman.

“UTA’45 didirikan dengan semangat perjuangan dan nasionalisme. Kini tugas kita adalah meneruskan warisan tersebut dengan menyiapkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara moral dan kebangsaan,” ujar Rudyono.

Menurut Rudyono, perguruan tinggi tidak boleh hanya menjadi tempat mengejar gelar akademik, tetapi juga harus menjadi ruang pembentukan integritas dan kesadaran sejarah.

“Kita tidak sedang membangun menara gading. Kita sedang membangun manusia Indonesia yang punya harga diri, punya memori sejarah, dan siap berdiri untuk bangsanya,” ujar Rudyono.

Acara Studium General ini menjadi bagian dari komitmen UTA’45 Jakarta dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga responsif terhadap dinamika sosial-politik nasional.*

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Pendidikan