Mendag Busan: e-Commerce Perkuat Ekonomi Digital dan Merek Indonesia di Pasar Global

Konferensi pers pada kegiatan peluncuran Program Lokal Mendunia Oleh Tokopedia pada Rabu, (3/12) di Jakarta/fto: hms

GlobalReview-Jakarta – Menteri Perdagangan Republik Indonesia Budi Santoso menegaskan komitmen pemerintah dalam mendorong perluasan ekspor produk Indonesia melalui pemanfaatan platform niaga elektronik (e-commerce). Menurutnya, Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) menjadi momentum strategis untuk memperkuat ekonomi digital nasional.

Ajang ini sekaligus mendorong usaha
mikro kecil dan menengah (UMKM) Indonesia tampil di pasar global. Penegasan ini disampaikan Mendag Busan, panggilan akrab Budi Santoso, pada Peluncuran Program Lokal Mendunia Oleh Tokopedia pada Rabu, (3/12) di Jakarta.

Turut mendampingi Mendag Busan, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Iqbal Shoffan Shofwan. “Sekarang sudah banyak fasilitas untuk UMKM dan pelaku usaha Indonesia untuk melakukan ekspor. Melalui e-commerce, terutama saat Harbolnas, jalan untuk ekspor semakin banyak dan semakin mudah. Pelaku usaha, pemerintah, kerja bersama untuk meningkatkan ekonomi kita,” ujar Mendag Busan.

Baca juga: Hindari Overtrading Ini Tips Teddy Wishadi Agar Investor Bisa Mengelola Risiko

Mendag Busan menjelaskan, pemerintah bersama pelaku industri digital tengah mengembangkan inisiatif ekspor berbasis e-commerce sebagai langkah strategis untuk memperluas akses produk Indonesia ke pasar global, khususnya Asia Tenggara. Pada tahap awal, sebanyak 10 merek lokal akan diuji coba untuk dipasarkan di berbagai negara kawasan melalui platform e-commerce.

“Ini adalah terobosan penting untuk mempermudah produk Indonesia menembus pasar luar negeri. Selain ekspor langsung, e-commerce menjadi saluran yang semakin efektif untuk memperluas jangkauan produk kita,” ujar Mendag Busan.

Mendag Busan menyebut, upaya ini juga diperkuat oleh progres berbagai perjanjian perdagangan internasional yang telah berhasil diselesaikan pemerintah. Beberapa di antaranya Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) Indonesia dengan Uni Eropa, kerja sama negara-negara Asia, Peru, hingga Tunisia.

Dengan semakin banyaknya perjanjian perdagangan yang segera diimplementasikan, hambatan tarif dan nontarif bagi produk Indonesia dipastikan semakin rendah sehingga memperluas peluang ekspor diberbagai sektor. Kemudahan yang ditawarkan perjanjian dagang harus diimbangi dengan kesiapan pelaku usaha memanfaatkan peluang yang ada.

Baca juga: DKM Baitut Tholibin Kemendikdasmen Serahkan Bantuan Rp100 Juta untuk Korban Bencana Sumatra

“Pemerintah sudah membuka akses pasar yang besar. Kini pelaku usaha perlu mengisinya, baik perusahaan besar maupun UMKM. E-commerce memungkinkan produk Indonesia tidak hanya memasuki pasar Asia Tenggara, tetapi juga menjangkau konsumen global,” tegas Mendag Busan.

Mendag Busan menyampaikan apresiasi kepada Tokopedia dan TikTok Shop yang telah menjadi mitra pemerintah dalam mempromosikan produk lokal di luar negeri. “Kami berterima kasih kepada Tokopedia dan TikTok Shop yang berperan aktif mendorong ekspor melalui kanal digital. Semakin banyak saluran yang tersedia, semakin mudah konsumen internasional mendapatkan produk Indonesia,” tambahnya.

Turut hadir sebagai narasumber pada konferensi pers yakni, Head of Public Policy & Government Relations Tokopedia and TikTok Shop e-Commerce Indonesia Hilmi Adrianto, CEO PT Realfood Winta Asia (Realfood) Edwin Pranata, Global Head of Paragon Digital Commerce Ecosystem Clarissa A. Gunawan, serta Global & Omnichannel Operations Director PT Eigerindo Multi Produk Industri (Eigerindo MPI) Anthonius Hans Gerard.

Dalam kegiatan ini, Hilmi memperkenalkan inisiatif baru untuk mendukung pelaku usaha lokal dalam memperluas jangkauan pasar yaitu, program “Lokal Mendunia”.

Baca juga: Ombudsman RI Dorong Digitalisasi dan Integrasi Lintas Sektor dalam Layanan Keimigrasian dan Aplikasi All Indonesia Bandara Internasional

Platform ini mendorong merek Indonesia
agar tidak hanya berfokus pada pasar domestik, tetapi juga mampu menembus pasar internasional, khususnya Asia Tenggara. Inisiatif ini diharapkan menjadi sarana efektif bagi para pelaku usaha untuk meningkatkan eksposur dan memperbesar peluang ekspor produk mereka.

Sementara Edwin menjelaskan perjalanan bisnis merek Realfood di pasar e-commerce yang mulai melejit pada 2019–2020 dan mencapai puncaknya saat pandemi Covid-19. Pada masa itu, kebutuhan akan produk
sehat melonjak, bertepatan dengan bergabungnya Realfood ke Tokopedia sebagai partner e-commerce pertama pada 2020. Platform e-commerce sangat membantu mereknya dalam peningkatan kesadaran, kemudahan akses, serta perluasan jangkauan konsumen.

Sedangkan, Clarissa menjelaskan perjalanan Paragon dalam mengembangkan merek bersama ecommerece seperti TikTok Shop. Paragon dan TikTok Shop sepakat mengembangkan sebuah merek lokal yang memanfaatkan kekuatan ekosistem digital. Inisiatif ini bukan hanya dalam pengembangan merek lokal tapi juga membangun ekosistem yang lebih luas, mulai dari kreator hingga konsumen, sehingga tercipta komunitas yang saling terhubung dan berkembang bersama.

Di sisi lain, Hans menjelaskan, Eiger telah berkembang sejak berdiri pada 1989 dan menjadi merek yang tumbuh bersama komunitas. Eiger mulai bergabung dengan e-commerce Tokopedia pada 2019 dan masuk ke TikTok Shop pada 2021. Momen ini kemudian membuka pasar baru bagi Eiger, memperluas segmen konsumennya, dan memperkuat posisinya setelah lebih dari tiga dekade berdiri.*