Connect with us

Budaya

Mengenal Batik Bomba Dari Sulteng Yang Dikenakan Elon Musk Saat Dialog Virtual B20 Summit 2022

Kain batik Bomba berasal dari Sulawesi Tengah/Foto : antarafoto

GlobalReview-Jakarta-Kain batik Bomba mendunia manakala Elon Musk, CEO Tesla menggunakannya saat dialog di ajang Business Leaders Summit B20 Summit di Bali pada Senin 14/11/2022. Ajang ini berlangsung sebelum penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Bali. Sontak semua berbahagia, produk asli Indonesia dipakai tokoh berpengaruh saat event skala dunia. Walaupun sebenarnya batik sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda  yang ditetapkan pada tahun 2009 lalu.  Banyak pihak berkomentar positif dikenakannya produk lokal buah karya anak bangsa ini. Akun IG@sultengvibes menuliskan harapan “Semoga semakin banyak lagi produk asli Sulteng yang mendunia dengan gambar tangan kekar mengepal.”

Sejatinya, Bomba adalah kain batik yang berasal dari Sulawesi Tengah (Sulteng). Motif kain khas warga Palu ini ditenun dengan cara manual tanpa menggunakan mesin tenun dan digunakan untuk kegiatan-kegiatan adat dan keagamaan serta upacara tradisional. Batik Bomba ini banyak mengadopsi unsur-unsur flora. Dalam bahasa Kaili, bahasa yang kerap digunakan oleh masyarakat Palu dan sekitarnya, Bomba berarti kembang atau bunga.

Bersumber dari situs iwarebatik.com, batik ini punya filosofi mengenai rasa cinta yang sakral untuk keluarga, kerajaan, dan Tuhan. Motif dari batik-batik bomba juga melambangkan kehidupan sosial masyarakat Palu yang sangat terbuka dan menghargai keberagaman dalam kebersamaan. Dilansir dari goodnewsfromindonesia.id dulunya, batik ini hanyalah kain sarung, belum belum berkembang menjadi busana yang kerap digunakan seperti sekarang ini. Kemunculan batik ini dimulai dari seorang Langganunu atau seorang pemimpin di Kerajaan Tawaeli bernama Putri Manukaluli (disebutkan pula Marukaluli) yang menciptakan motif bunga di atas kain ivo atau kulit kain kayu, media wastra yang populer di masyarakat Kaili.

Kemudian juga membuat motif di atas kain lain, seperti kain sutra. Kemudian, hasil karyanya ini pun dikenal sebagai Vuya Bomba atau Sarung Bomba. Penelitian dari Universitas Tadulako (Untad) menyebutkan setidaknya ada 30 motif batik Bomba yang diketahui.

Dilansir dari tenundonggala.id, berdasarkan teknik pembuatan dan corak khas motif kriyawastra masyarakat kaili di Lembah Palu, Sulawes Tengah yaitu, Timbavo, Bulelenga, Sisuru Tene, Pula Nakoto, Katupa, Bungamputi, Vumbu Nu Banua, Polagia, Tavanggadue, Gabe, Bingka, Bako-bako, Opa Lambori, Tavanggapa, Kavari, Tagambe, Bulelenga, Mbetue, Taiganja, Barubangga, Paku, Poindokapa, Pajananga, Olu Nu Ranted an Sabe.*

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Budaya