GlobalReview-Rabat-Pembaca yang budiman, di Rubrik Travelling kali ini masih mengulas perjalanan kontributor GlobalReview, H. Bambang Subagio ke negri Magribi, Maroko.
Setelah beberapa waktu menjelajah kota Casablanca, dan sempat menyambangi Jalan Soekarno, penulis kini menuju kota Rabat, yang secara harafiah memiliki arti “Tempat Berbenteng”. Rabat juga merupakan Ibukota Maroko, di kota inilah Kedutaan Besar negara kita berada. Penulis bertemu Duta Besar Indonesia untuk Maroko, Bapak H. E. Hasrul Azwar di kota ini. Selamat membaca.
Menara Hasan
Singgah di Rabat tak lupa mengunjungi Menara Hasan. Menara ini menjadi salah obyek wisata pertama yang kami hampiri di Rabat. Bangunan yang terletak taknjauh dari Samudra Atlantik ini, merupakan salah satu bangunan paling mencolok ketika memasuki kota Rabat.
Siapa pun yang melihat, pasti akan terpesona dengan kemegahannya yang luar biasa. Meski diterpa hujan dan badai, Menara Hasan tetap berdiri kokoh hingga lebih dari delapan abad lamanya.
Menara Hassan atau Tour Hassan minaret masjid yang belum selesai dibangun di Rabat, Maroko. Mulai dibangun pada tahun 1195 atas perintah Sultan Almohad, Yaqub al-Mansur ketika berada diatas puncak kekuasaanya untuk menjadi bagian dari masjid terbesar di dunia.
Pada tahun 1199, Sultan Yakub al-Mansur meninggal dan pembangunan pun masjid dihentikan. Ia merupakan keturunan suku Berber Masmouda dari High Atlas yang mendapat gelar Al Mansur. Predikat “Al Mansur” (pemenang) disandangnya setelah kemenangannya yang luar biasa di peperangan Alarcos melawan pasukan Raja Alfonso VIII dari Kastilia.
Tinggi Menara Hassan mencapai 44 meter (140 kaki), setengah dari tinggi yang diinginkan (86 m atau 260 kaki). Masjidnya sendiri juga belum selesai dan hanya beberapa tembok dan 200 tiang yang telah dibangun.
Menara ini, yang terbuat dari batu pasir merah, ditambah dengan sisa-sisa masjid dan Mausoleum Muhammad V yang dibangun pada masa modern, merupakan kompleks bersejarah yang penting di kota Rabat.
Selain membangun Menara Hassan di Rabat, Almohad juga telah membangun Masjid Koutoubia di Marrakech dan Masjid Agung di Sevilla, Spanyol. Masjid di Sevilla kini telah beralih fungsi menjadi gereja terbesar ketiga di dunia (Seville Cathedral).
Kasbah des Oudaias
Destinasi kedua di Rabat yang dikunjungi adalah Kasbah des Oudaias atau Kasbah Udaya. Di sini terdapat pintu gerbang megah, pemukiman menawan, taman Andalusia yang indah dan museum perhiasan nasional yang unik. Tak kalah menarik adalah pemandangan Samudera Atlantik dan pantainya yang cantik.
Situs bersejarah ini semakin terkenal dan membuat penasaran setelah dijadikan sebagai salah satu lokasi syuting film Mission Impossible 5 Rogue Nation yang dibintangi oleh Tom Cruise dan Rebbecca Ferguson.
Awalnya, Kasbah Oudaya dibangun oleh Disnasti Murabitun atas perintah sultan Almoravid, Youssuf ibn Tachfin tahun 1140 sebagai benteng perlindungan dari serangan suku Barghawata dengan nama “Palais beni Tarka”.
Pada gilirannya, benteng tersebut menjadi kediaman beberapa sultan Dinasti yang berkuasa di Maroko dan berbagai suku Berber, Arab hingga imigran Andalusia dari Spanyol. Saat abad ke-17 saat kaum muslimin Andalusia melarikan diri dari inkuisisi kaum Kristiani Spanyol, sebagian dari mereka memilih Kasbah Udaya sebagai tempat pelariannya.
Kasbah Oudaya ini menjadi merupakan miniatur kota kecil yang berkembang di kota Rabat. Di dalam Kasbah terdapat kawasan perkampungan sekitar 2000 rumah cantik, yang dikelilingi dinding benteng di sekitarnya.
Pemukiman ini dicat berwarna biru dengan tujuan untuk mengusir nyamuk. Di dalam Kasbah ini terdapat taman, toko- toko souvenir dan cafe dengan pemandangan laut.oleh : Bambang Subagio (bersambung)