GlobalReview-Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa kebiasaan merokok adalah salah satu yang perlu dihindari sejak awal. Hal ini tak lain untuk mencapai umur panjang yang disertai dengan tubuh sehat.
Baca juga: Cegah Risiko Penyakit Tropis Terabaikan, Menkes: Masyarakat Jaga Lingkungan Tetap Bersih dan Sehat
“Merokok itu harus kita hindari sejak awal. Merokok ini fatal untuk kesehatan kita nantinya,” kata Menkes Budi pada acara peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia di Kementerian Kesehatan, Jakarta.
Menkes Budi mengungkapkan bahwa dirinya mulai membaca buku Outlive The Science & Art of Longevity karya Peter Attia, MD. “Saya baru mulai baca satu buku judulnya Outlive, ditulis oleh Dokter Attia yang meyakinkan saya bahwa sebenarnya tugas dari regulator kesehatan adalah menjaga rakyatnya agar tetap sehat. Bukan mengobati rakyatnya saat sakit, karena itu udah telat,” tuturnya.
Baca juga: Kemenkes Pastikan Peraturan Cukai MBDK Segera Disahkan
Buku ini ditulis oleh seorang dokter yang mempelajari the art (seni) dan science (ilmu) dari longevity (umur panjang). Saya rekomendasikan baca buku itu karena tidak ada satu pun dari kita yang ada di sini ingin meninggalnya cepat.
Tak hanya umurnya yang panjang, lanjut Menkes Budi, tapi semua orang berharap akan tetap sehat ketika memasuki usia lanjut.
“Kalau bisa nanti pas umur 90-91 sehat, hari berikutnya langsung wafat, jadi enggak usah sakit enggak usah dirawat di rumah sakit. Itu saya rasa impian kita semua,” ucapnya.
Baca juga: Menkes Minta Masyarakat Rutin Periksa Riwayat Kesehatan
Lebih lanjut Menkes Budi mengatakan, saat ini informasi soal cara-cara mengenai hidup sehat dan umur panjang semakin lama semakin tersedia. Semua informasi ini berbicara soal promotif dan preventif, bukan kuratif.
“Nah, itu yang sebenarnya ingin saya sampaikan kepada teman-teman bahwa promotif dan preventif itu sangat penting untuk kita hidup sehat dan usianya panjang. Informasi soal hidup sehat tak lepas dari beberapa kebiasaan hidup yang harus diatur,” ungkapnya.
“Kuncinya itu saja, karena sakit jantung stroke yang banyak kematian di Indonesia itu bukan penyakit yang ujug-ujug kena kemudian meninggal. Butuh puluhan tahun sampai akhirnya berdampak negatif ke kita. Jadi harusnya kita bisa atur sejak awal. Nah, apa bahaya yang perlu kita atur? Salah satunya merokok,” tutup Menkes Budi. *