GlobalReview-Jakarta-Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi kehadiran Kampus Cabang King’s College London di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari. Dengan kehadiran kampus tersebut diharapkan bisa mendorong klaster pendidikan SDM menjadi unggul, serta KEK Singhasari dapat menjadi penghubung kolaborasi universitas besar di dunia.
Baca Juga : Mahasiswa Asing Penerima Beasiswa KNB Ikuti International Student Summit 2024
“Ini menjadi sebuah sejarah baru bagi pendidikan di Indonesia karena datangnya perguruan tinggi dari Inggris yang top 40 terbaik di dunia. Jadi dengan kehadiran KCL di Malang,” kata Airlangga. dalam siaran persnya.
Ia mengatakan, kehadiran kampus dari Inggris itu mempunyai sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. Indonesia tentunya perlu memanfaatkan puncak bonus demografi secara optimal. Dalam upaya tersebut.
“Pemerintah terus mengupayakan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia sehingga pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat diwujudkan,” katanya.
Baca Juga : Jusuf Kalla Berikan Orasi Ilmiah pada Dies Natalis ke 75 Tahun UNAS
Diketahui, penyelenggaraan Perguruan Tinggi Luar Negeri (PTLN) di KEK Singhasari yang berlokasi di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Setelah proses panjang, perkuliahan King’s College London resmi dimulai.
Momentum awal perkuliahan ditandai dengan pelaksanaan Inaugurasi Kelas Perdana Kampus Cabang King’s College London di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari yang dilakukan dengan metode blended learning, perpaduan asynchronously learning dan synchronously learning. melalui kegiatan secara hybrid di Kampus KCL Singhasari, 15 Oktober 2024.
“Sinergi ini tentu diperlukan untuk mempersiapkan sumber daya manusia kita masuk dalam the future of works,” ungkapnya.
Baca Juga : Kemenko Perekenomian : Satu Dekade Pemerintahan Jokowi Dorong Pemerataan Ekonomi
Singhasari merupakan KEK pertama yang ditetapkan untuk mengembangkan sektor ekonomi digital dan pendidikan.
Sedangkan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono, juga mengungkapkan bahwa Pemerintah sangat mendukung perkembangan klaster Human Development Zone (HDZ) di KEK Singhasari. Klaster ini akan menjadi pusat agregasi dan eksaminasi pengembangan sumber daya manusia unggul dalam mendukung Indonesia Emas 2045.
Human Development Zone (HDZ) dirancang sebagai edu-city yang terintegrasi, mencakup berbagai jenjang pendidikan, penyelenggara pendidikan, dan disiplin ilmu. HDZ akan menjadi platform pendidikan yang meliputi jenjang S2, vokasi, program eksekutif edukasi, dan program pelatihan. Beberapa universitas ternama, baik dari dalam maupun luar negeri, akan berpartisipasi dalam HDZ, termasuk King’s College London (KCL).
Sementara itu, Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Rizal Edwin Manansang pun menuturkan hadirnya Kampus Cabang King’s College London di KEK Singhasari merupakan salah satu milestone pengembangan KEK Pendidikan di Indonesia.
“Dengan kerja sama dan kolaborasi yang erat antara Kementerian dan Lembaga Indonesia, juga dengan King’s College London, British Embassy dan British Cinouncil, merupakan wujud dari kolaborasi antar instansi pemerintah dalam mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia,” tegas Sekjen Edwin.
Program pertama yang dibuka pada kelas perdana ini akan difokuskan pada ekonomi digital melalui Program Master Of Digital Economy dan kemudian dilanjutkan dengan program Master of Digital Futures pada Januari 2025.
Disambung setelahnya penambahan satu program baru diluncurkan setiap tahunnya. Rencana program lanjutan dimaksud antara lain berupa MSc Digital Law pada tahun ke-3, MSc Psychology pada tahun ke-4, dan MSc Cyber Security pada tahun ke-5.
Program-program tersebut akan menjadi prioritas guna menyiapkan lulusan yang siap dengan kebutuhan dunia kerja di era digital saat ini, sehingga kelak Indonesia akan mampu turut bersaing di level global.
Untuk penyelenggaraan pendidikan, KCL akan mengambil peran penuh dalam penyelenggaraan pendidikan program master degree, mulai dari pelaksanaan kurikulum perkuliahan hingga tenaga pengajar.
Seluruh standar perkuliahan di King’s College London akan sepenuhnya diadaptasi di cabang KCL Singhasari sehingga lulusan KCL Singhasari diharapkan memiliki kualitas output yang sama. Untuk memastikan standar tersebut diakukan seleksi ketat termasuk dalam hal penguasasan bahasa inggris.
Sebanyak 14 mahasiswa mengikuti perkuliahan di angkatan pertama ini dan jumlah tersebut didorong untuk terus bertambah di angkatan berikutnya.
Di lain pihak, KEK Singhasari akan mengambil peran penuh dalam penyediaan infrastruktur, sarana prasarana, dan fasilitas pembelajaran untuk mahasiswa.
Dengan adanya KCL di KEK Singhasari, diharapkan dapat memberikan dampak besar bagi pengembangan SDM tidak hanya di Jawa Timur, tetapi juga di seluruh Indonesia.
Ini merupakan langkah besar dalam menciptakan bangsa yang memiliki sumber daya manusia unggul dan siap bersaing di tingkat global.
“Dan harapan saya, kita membangun ini bukan hanya untuk Singhasari, tetapi bersama-sama kita akan menyebarkan manfaat ke seluruh Jawa, Indonesia, Asia Tenggara bahkan ke seluruh dunia,” ujar Professor Shitij Kapur, Vice-Chancellor & President of King’s College London.
Pelaksanaan kelas perdana Kampus Cabang King’s College London juga didukung oleh beberapa BUMN yaitu PLN, Pertamina, Telkom Indonesia, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang berkomitmen untuk turut mendukung melalui partisipasi bergabungnya mahasiswa pada perkuliahan di KCL Singhasari.
Dewan Nasional KEK pun terus melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait baik di tingkat lokal maupun daerah untuk memastikan kelancaran berjalannya KCL di KEK Singhasari.
Dukungan Pemerintah melalui KEK Singhasari berupa fasilitas dan insentif merupakan stimulus agar pembentukan pembangunan KEK nanti memberikan daya tarik, khususnya terkait kerja sama pendidikan.