GlobalReview-Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengajak seluruh para dai muda untuk mengampanyekan dan mensosialisasikan program-program prioritas nasional yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi khususnya di bidang kesehatan, pendidikan, maupun sosial melalui media dakwah.
Menurutnya penyesuaian perkembangan zaman pada saat ini, dakwah dapat lebih digencarkan secara virtual dengan memproduksi konten-konten yang positif, mencerahkan, dan menyejukkan.
“Saya mengajak kepada para dai di Wahdah Islamiyah untuk ikut mengkampanyekan dan menyukseskan program-program prioritas nasional yang telah dicanangkan oleh Presiden baik itu secara langsung maupun virtual,” Jelasnya saat memberikan Kuliah Umum pada Musyawarah Kerja Nasional Ke-XV Wahdah Islamiyah di Makassar, rilis Minggu (27/11/2022).
Wahdah Islamiyah merupakan sebuah organisasi masyarakat (ormas) Islam yang mendasarkan pemahaman dan amaliyahnya pada Al Quran dan As Sunnah sesuai pemahaman As Salaf Ash-Shalih (manhaj Ahlussunnah Wal Jamaah). Organisasi ini bergerak di bidang dakwah, pendidikan, sosial, kewanitaan, informasi, kesehatan dan lingkungan hidup. Pada Musyawarah Kerja Nasional Wahdah Islamiyah kali ini dihadiri oleh 1.300 peserta baik secara luring maupun daring dengan mengangkat tema “Mengokohkan Soliditas dan Semangat Kolaborasi dalam Mengatasi Persoalan Umat dan Bangsa.”
Pada acara tersebut turut hadir pula Ketua Dewan Syuro Wahdah Islamiyah, Muhammad Ikhwan Jalil, Ketua Dewan Syariah Wahdah Islamiyah, Muhammad Yusran Anshar, Ketua Dewan Pengawas Keuangan Wahdah Islamiyah, Abdul Hamid Habbe, Ketua Harian DPP Wahdah Islamiyah, Rahmat Abdurrahman, serta seluruh Pengurus Wahdah Islamiyah di tingkat pusat, wilayah maupun daerah.
Sejalan dengan tema tersebut, pemerintah telah memiliki program moderasi beragama. Ibarat mozaik, pemerintah ingin semua elemen-elemen umat yang ada di Indonesia saling menguatkan sehingga membentuk gugusan yang indah.
- Baca juga : Jokowi Saat Tinjau Titik Pusat Gempa Pemerintah Tak Akan Terpaku Pada Satu Skema Bantuan
Menko Muhadjir juga menjelaskan, bahwa program-program Wahdah Islamiah sebetulnya juga beririsan dengan organisasi kemasyarakatan Islam lainnya sehingga dapat saling mengisi dakwah-dakwah yang tidak bisa dijangkau. “Karena itu tenaga-tenaga dai muda yang memiliki semangat dan kegigihan yang luar biasa itu dapat memberikan warna baru di dalam gerakan Islam,” tuturnya.
Ia juga berharap para dai muda tersebut dapat dibekali dengan keahlian yang cukup mumpuni sehingga memiliki kemandirian saat ditugaskan untuk berdakwah.
“Karena itu setiap dai diberi keahlian tambahan di samping penguasaan agama, pendidikan vokasi juga sangat penting untuk membangun kemandirian para dai sehingga mereka memiliki bekal yang cukup pada saat ditugaskan dalam berdakwah,” ucapnya.
- Baca juga : Pertemuan Bilateral dengan Finlandia Menteri Basuki Bahas Peluang Kerjasama Pembangunan IKN
Ketua Umum Wahdah Islamiyah Muhammad Zaitun Rasmin menjelaskan, Mukernas tahunan ini dilakukan untuk mempercepat program-program ishlah (gerakan sumbangsih perbaikan) Wahdah Islamiyah. Maka dari itu, diperlukan soliditas dalam sebuah organisasi. “Soliditas adalah modal yang sangat penting untuk menjaga eksistensi baik skala organisasi maupun suatu negara. Maka kekokohan soliditas adalah keniscayaan,” paparnya.
Ketum Wahdah Islamiyah menegaskan, bahwa Pancasila adalah jalan tengah untuk bisa saling berkolaborasi dengan semua komponen anak bangsa. “Gerakan ishlah tidak bisa dilakukan sendiri. Harus ada sinergi dan kolaborasi. Tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Konsep untuk soliditas dan kolaborasi ini dimulai dari jalan tengah yang bernama Pancasila,” ungkapnya. *