Connect with us

Perkebunan

Menko PMK Bertemu Petani Jagung di Ponorogo

Menko PMK Muhadjir Effendy bertemu para petani sekaligus meninjau area persawahan tanaman jagung dalam rangka panen raya di Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo. (dok. Humas)

GlobalReview-Jakarta — Menteri Koordinator Bidang Pembagunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bertemu para petani sekaligus meninjau area persawahan tanaman jagung dalam rangka panen raya di Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo, pada Sabtu (3/8/2024).

Baca juga: ICATI Jakarta Kembali Gelar 2024 THEFI

Muhadjir menyampaikan, panen raya ini harus menjadi momentum untuk menyejahterakan para petani melalui harga jual yang wajar dan terkendali. Muhadjir mendorong pemerintah daerah untuk dapat mengawal dan memberikan intervensi terhadap kondisi tersebut.

“Harus ada intervensi dari pihak pemerintah daerah supaya bisa mengendalikan harga tetap terkendali, yang wajar, petani jangan sampai dirugikan, dan juga tolong tidak ada ‘pemain’ yang memanfaatkan peluang ini untuk mencari keuntungan dan berakibat pada kerugian petani,” ujarnya.

Baca juga: The 19th Indonesia – Korea Road Conference, Kementerian PUPR dengan Korsel Perkuat Kerjasama di Bidang Jalan

Mengantisipasi harga jual yang anjlok dan merugikan petani, Muhadjir mengatakan pemerintah daerah harus terlibat menyediakan anggaran untuk melakukan intervensi melalui pembelian hasil panen kepada petani secara langsung. Upaya ini dinilai akan mampu mengawal stabilitas harga jagung dipasaran.

“Mestinya pemerintah daerah bisa menyediakan anggaran untuk melakukan pembelian. Petani itu sebetulnya kalau berproduksi jagung tidak kalah dengan petani Vietnam, petani Brasil, tidak kalah. Bahkan, mental kerja petani kita hebat,” jelas Muhadjir.

Baca juga: Anggota Komisi XI DPR RI Charles Meikyansah Soroti Soal Makanan Siap Saji Dikenakan Cukai

Panen raya tersebut menghasilkan jagung hibrida NK 212 di area sawah sepanjang Jalan Raya Ponorogo-Trenggalek, Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo. Hasil panen itu, ucap Muhadjir, harus dapat dimanfaatkan sebagai sumber pemenuhan asupan makan harian yang selama ini bergantung pada komoditas beras, termasuk dalam program makan bergizi gratis yang akan dijalankan mendatang.

“Program makan bergizi gratis harus memberikan edukasi kepada siswa tentang diversifikasi pangan bahwa karbohidrat tidak hanya ada di beras, banyak sekali sumber bahan makanan yang karbohidratnya tidak kalah dibanding beras,” kata Muhadjir.

Turut hadir dalam agenda itu, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Rahmat, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Kepala Dinas Pertanian Ponorogo Supriyanto, Camat Sawo Moh. Soleh, serta Kepala Desa Prayungan Sutris. *

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

More in Perkebunan