
GlobalReview-Washington D.C-Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) menegaskan komitmen kuat untuk terus memperluas kemitraan strategis kedua negara di berbagai bidang, mulai dari politik-keamanan, perdagangan hingga investasi. Komitmen tersebut disampaikan dalam pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri RI, Sugiono dengan Menlu AS, Marco Rubio, di Kementerian Luar Negeri AS, Washington D.C., pada 16 April 2025.
Baca juga: Panglima TNI Terima CC Panglima Tentera Malaysia di Mabes TNI Cilangkap
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari komunikasi telepon kedua Menlu pada Januari 2025 lalu. Sugiono merupakan Menlu pertama dari negara-negara ASEAN yang diterima Menlu AS di Washington D.C.Dalam pertemuan tersebut, Sugiono menyampaikan berbagai prioritas dan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, diantaranya ketahanan pangan dan energi, hilirisasi, serta pembangunan sumber daya manusia.
Baca juga: Tunjangan Kinerja Dosen di Lingkungan Kemdiktisaintek Cair, Ini Penjelasan Menteri Brian
Sejumlah prioritas tersebut membuka peluang kerja sama konkret dengan Pemerintah AS.Sugiono juga mendorong penguatan kerja sama ekonomi RI-AS, termasuk dalam konteks rantai pasok, dengan mengundang investor AS untuk berinvestasi di sektor mineral kritis, seperti nikel, dan sektor-sektor penting lain.”Pemerintah Indonesia telah banyak melakukan langkah-langkah deregulasi untuk mempermudah dan menciptakan situasi kondusif bagi investor asing”, ujar Sugiono dalam keterangannya kepada Redaksi diterima Kamis, 17/4/25.
Baca juga: Komitmen Summarecon Majukan Pendidikan Anak Bangsa Melalui Sekolah Terpadu Sedaya Bintang
Sedangkan Marco Rubio menyampaikan bahwa momentum pertemuan dan penguatan kerja sama bilateral Indonesia dan AS saat ini sangat tepat di tengah dinamika geopolitik global.Kedua Menlu juga membahas isu-isu regional dan global, seperti Laut Tiongkok Selatan dan Palestina, dan menegaskan pentingnya mengedepankan semangat kerja sama dan dialog dalam menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan.Terkait Palestina, Sugiono menyoroti peran aktif Presiden Prabowo dalam mendorong proses perdamaian di Palestina, sebagaimana tercermin dari kunjungan Presiden Prabowo ke beberapa negara, seperti Mesir, Jordania, Qatar, UAE dan Turki.
“Pemerintah Indonesia juga siap untuk mengevakuasi sementara sekitar 1.000 warga Palestina di Jalur Gaza yang terluka untuk dirawat di Indonesia. Setelah itu, mereka akan dipulangkan kembali ke Gaza. Indonesia menolak relokasi warga Palestina di Gaza dari tanah airnya,” ungkap Sugiono.
Kedua menlu menegaskan pentingnya Kemitraan Strategis Komprehensif antara Amerika Serikat dan Indonesia serta kepentingan bersama dalam memajukan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Selain itu, keduanya juga membahas upaya untuk memperdalam kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan, termasuk langkah-langkah untuk menegakkan kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut Cina Selatan sesuai dengan hukum internasional.
Baca juga:Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Bakamla Panen Kacang Tanah di Karangasem Bali
Rubio dalam kesempatan itu juga menyoroti pentingnya kampanye penekanan secara maksimal terhadap rezim Iran untuk membatasi aliran pendapatan yang digunakan untuk mendanai terorisme, produksi rudal balistik, dan aktivitas destabilisasi lainnya.
Rubio dan Sugiono juga membahas tarif timbal balik AS terhadap Indonesia, dan Menlu Rubio menyambut baik upaya Indonesia dalam melakukan reformasi ekonomi menuju hubungan dagang yang adil dan seimbang. Rubio juga berterima kasih atas upaya Indonesia dalam memfasilitasi pemulangan warga negaranya yang dideportasi dari Amerika Serikat. Keduanya pun menggarisbawahi pentingnya untuk terus memajukan kemitraan antara kedua negara.*
